Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Nilai Ekonomi Rusa

Rusa merupakan salah satu satwa liar yang sangat potensial untuk dikembangkan karena banyak memiliki keunggulan. Rusa mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan ruminansia lainnya seperti kambing dan domba. Adapun kelebihan rusa antara lain, sebagai hewan asli Indonesia yang mampu secara cepat beradaptasi dengan lingkungan pemeliharaan, baik pada iklim kering maupun iklim lembab, efisien dalam penggunaan pakan, tahan terhadap penyakit, tingkat reproduksi yang tinggi, kandungan lemak dan kolesterol yang rendah pada daging sehingga cocok untuk menu dietetik, mempunyai nilai estetika (Kayat et al. 2010). Seperti halnya yang diungkapkan oleh Garsetiasih dan Takandjandji (2007), rusa timor merupakan satwa yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai satwa penghasil daging, kulit dan ranggah.


Rusa Timor diabadikan di pecahan uang kertas Rp. 500,- tahun 1988
Rusa dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani karena rusa memiliki komposisi daging yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis daging lainnya. Daging rusa memiliki serat halus berwarna merah dan kandungan lemak serta kolesterol yang rendah. Menurut Kompas (2010), harga daging rusa di pasar tradisional Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dapat mencapai Rp. 85.000- Rp. 90.000 per kg pada hari raya, sedangkan pada hari biasa harga daging rusa berkisar Rp. 80.000 per kg. Jika rusa dijual dalam keadaan hidup dapat mencapai harga jutaan. Menurut Kayat et al. (2010), secara umum estimasi harga jual rusa dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yakni :
a. Kelompok anak rusa dengan harga Rp. 1 juta / ekor.
b. Kelompok induk/betina dewasa dengan harga Rp. 2 juta/ ekor.
c. Kelompok jantan dewasa dengan harga Rp. 2,5 juta / ekor.

Harga ini terkadang jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh orang yang berminat pembeli rusa di Kabupaten Ende, Sumba Barat dan Alor. Menurut Kwatrina (2009), di Indonesia sendiri untuk harga daging rusa bervariasi pada kisaran Rp. 250.000 per kg. Sedangkan untuk rusa yang masih hidup memiliki nilai jual berkisar antara Rp. 3.500.000 sampai Rp. 15.000.000 per ekor. Namun di Indonesia, secara umun tidak ada penjualan rusa dengan tujuan komersil melainkan masih terbatas pada kepentingan konservasi dan nilai estetika. Adapun penjualan yang terjadi merupakan penjualan ilegal karena rusa termasuk satwa yang dilindungi.

Selain dijadikan sebagai sumber protein hewani, produk yang dihasilkan rusa juga dapat dijadikan sebagai obat, yaitu velvet antler atau ranggah muda. Menurut Semiadi et al. (2008), ranggah muda telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Asia Timur bahkan telah merambah ke konsumen barat. Ranggah muda ini digunakan untuk pencegahan, pengobatan dan penanggulangan berbagai penyakit dan luka-luka, seperti mengurangi peradangan, pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh, menunjang fungsi imun tubuh, menjaga dari kerusakan jaringan-jaringan dan mempengaruhi fungsi-fungsi dari darah, hati, dan ginjal. Manfaat tersebut membuat harga rangga muda yang sudah dikeringkan dapat mencapai US $ 120 per kg (Garsetiasih & Takandjandji 2007). Sedangkan harga ranggah tua yang telah dijadikan hiasan pada beberapa kota seperti di Bogor berkisar antara Rp. 250.000 sampai Rp. 750.000. Selain itu rusa bermanfaat sebagai nilai estetika, rusa sering dijadikan sebagai satwa peliharaan dengan tujuan kesenangan dan memperindah taman.


Daftar Pustaka

Garsetiasih R dan Takandjandji M. 2007. Model Penangkaran Rusa. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian. Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan
Kayat, Siswandi, Hidayatullah M. 2010. Penangkaran Rusa Timor sebagai Sumber Protein Hewani dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di NTT. Laporan Kemajuan. Kupang : Kementerian Riset dan Teknologi Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kayat, Siswandi, Hidayatullah M. 2010. Penangkaran Rusa Timor sebagai Sumber Protein Hewani dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di NTT. Laporan Kemajuan. Kupang : Kementerian Riset dan Teknologi Kupang, Nusa Tenggara Timur
Kompas. 2010. Daging Rusa Rp. 80.000 per Kg. http//:www.kompas.com. [12 November 2012].
Kwatrina RT. 2009. Penentuan Kuota Panenan dan Ukuran Populasi Awal Rusa Timot di Penangkaran Hutan Penelitian Dramaga [Tesis]. Bogor : Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Semiadi G, Wirdateti, Jamal Y, Brahmantiyo B. 2008. Pemanfaatan Rusa Sebagai Hewan Ternak. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008. Bogor. Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Takandjandji M. 2009. Desain Penangkaran Rusa Timor Berdasarkan Analisis Komponen Bio-Ekologi dan Fisik di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor [Tesis]. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.


Labels: Plasma Nutfah, Rusa, Ternak Potensial

Thanks for reading Nilai Ekonomi Rusa . Please share...!

0 Comment for "Nilai Ekonomi Rusa "

Back To Top