Nash (2009)
menyebutkan bahwa Tapir asia merupakan jenis yang terbesar dari keempat jenis
tapir lainnya. Hewan ini mudah dikenali berdasarkan pola warna tubuhnya. Bagian
depan tubuh mulai dari kepala, leher dan kaki berwarna hitam, sedangkan bagian
belakang termasuk punggung dan pinggang berwarna putih. Telinga berbentuk oval
dan tegak lurus, dengan ujung telinga berwarna putih. Hewan ini memiliki mata
yang kecil dengan indera penglihatan yang agak buruk, karena itu tapir lebih mengandalkan
indera penciuman dan pendengaran dalam menjalani kehidupannya.
Tapir yang baru
lahir berwarna coklat gelap kemerahan, dengan garis bintik berwarna kuning dan
putih. Pola warna ini akan mulai berganti setelah anak tapir berumur 51 hari
dan mencapai tingkatan warna yang sama dengan individu dewasa setelah berumur
105 hari (Novarino 2000). Pola warna ini berguna untuk kamuflase, terutama di
hutan rindang pada saat malam hari.
Tapir memiliki
ciri khas yaitu bentuk hidungnya yang memanjang seperti belalai pada gajah,
tetapi pada tapir lebih pendek. Belalai tersebut merupakan gabungan dari hidung
dan bibir atas yang terdiri dari otot dan jaringan ikat lunak (Tapir Specialist
Group 2007), berfungsi untuk mengambil daun muda atau buah dari pepohonan.
Hidung ini didekatkan ke tanah saat hewan ini berjalan. Fahey (2009)
menyebutkan bahwa tapir memiliki empat jari di tiap kaki depan dan tiga jari di
tiap kaki belakangnya yang dilengkapi dengan kuku. Jari kaki keempat pada kaki
depan tapir tidak menyentuh tanah pada saat berjalan, sehingga hanya terlihat
tiga bentukan jari pada jejak kakinya. Jejak kaki depan individu dewasa
memiliki panjang antara 155–220 mm dan lebar sekitar 139–240 mm, sedangkan kaki
belakang memiliki panjang sekitar 127–220 mm dan lebar 113–180 mm. Bentuk tubuh
yang membulat dan kaki depan yang lebih pendek memungkinkan tapir untuk berlari
dengan cepat diantara rerimbunan semak. Selain itu, tapir memiliki kemampuan
untuk berenang dan menyelam dalam air untuk waktu yang cukup lama. Tapir asia
dewasa dapat tumbuh hingga mencapai panjang 1,8-2,4 m (sekitar 6-8 kaki) dan
tinggi 0,9 m (sekitar 3 kaki) (Lernout & Hauspie 2009). Tapir betina
memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada tapir jantan. Bobot tubuh tapir
betina berkisar antara 340-430 kg, sedangkan tapir jantan 295-385 kg (Tapir
Specialist Group 2007).
Labels:
Tapir
Thanks for reading Morfologi Tapir Asia . Please share...!
0 Comment for "Morfologi Tapir Asia "