Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari lapisan luar beras pecah kulit dalam proses penyisihan beras. Proses pengolahan gabah menjadi beras akan menghasilkan dedak padi kira-kira sebanyak 10% pecahan-pecahan beras atau menir sebanyak 17%, tepung beras 3%, sekam 20% dan berasnya sendiri 50%. Persentase tersebut sangat bervariasi tergantung pada varietas dan umur padi, derajat penggilingan serta penyisihannya (Grist, 1972).
Menurut Dewan Standarisasi Nasional (2001) mengandung energi metabolis sebesar 2980 kkal/kg, protein kasar 12,9%, lemak kasar 13%, serat kasar 11,4%, Ca 0,07%, P tersedia 0,22%, Mg 0,95% dan kadar air 9%. Dedak padi merupakan limbah dalam proses pengolahan gabah menjadi beras yang mengandung “bagian luar” beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal inilah yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya kandungan serat kasar dedak (Rasyaf, 2002).
Dedak padi yang berkualitas baik mempunyai ciri fisik seperti baunya khas, tidak tengik, teksturnya halus, lebih padat dan mudah digenggam karena mengandung kadar sekam yang rendah, dedak yang seperti ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi (Rasyaf, 2002). Anggorodi (1994) menyatakan bahwa, dedak padi yang berkualitas tinggi mempunyai kandungan sekam lebih rendah.
Sumber :
Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dewan Standarisasi Nasional (DSN). 2001. Dedak Padi/ Bahan Baku Pakan.
Grist, D.H., 1972. Rice. 4th Ed. Lowe and Brydine Ltd, London.
Rasyaf, M., 2002. Beternak Unggas Komersil. Kanisius. Jakarta.
Thanks for reading Potensi Dedak Padi untuk Pakan Sapi dan Kambing. Please share...!
0 Comment for "Potensi Dedak Padi untuk Pakan Sapi dan Kambing"