Legum
Styloshanthes guianensis (Stylo) merupakan salah satu tanaman pakan yang
sangat disukai ternak, kaya akan protein dan mineral. Kandungan nutrisi hasil
uji lab BPMSP Bekasi Tahun 2015: kadar air 76,63%, abu 10,98%, protein kasar
19,87%, lemak kasar 1,51%, serat kasar 32,27%, Ca 1,82% dan P 0,19%. Stylo ini
sangat disukai ternak ruminansia seperti kambing, domba maupun sapi dan kerbau,
bahkan dapat digunakan pula sebagai feed suplement untuk ternak ayam,
babi dan ikan. Tanaman ini dapat diberikan dalam keadaan segar atau kering yang
diproses dalam bentuk tepung daun. Salah satu kelebihan dari legum ini adalah
daun dan batang lembut walaupun umur tanaman sudah cukup tua karena panen/
pemotongan yang terlambat, sehingga pemberiannya kepada ternak masih baik
dilakukan karena tidak berpengaruh terhadap palatabilitas ternak (Balai
Inseminasi Buatan Lembang, 2016).
Sistematika
Stylosanthes guianensis adalah Phylum :Spermatophytae, Sub
phylum: Angiospermae, Classis: Dicotyledoneae, Ordo: Rosales,
Sub Ordo: Rosinae, Famili: Leguminoseae, Sub Famili: Papilionaceae,
Genus: Stylosanthes, Species: Stylosanthes guianensis (Reksohadiprodjo,
2005).
Legum
stylo (Stylosanthes guianensis) termasuk tanaman berumur panjang
(menahun) yang tumbuh tegak dengan tinggi dapat mencapai 100–150 cm menyerupai
semak. Tanaman ini mempunyai batang yang kasar, berbulu serta rimbun menutupi
tanah. Tanaman ini setiap tangkai berdaun tiga helai dan berbentuk elips atau
pedang yang ujungnya meruncing. Panjang daun 1-6 cm, agak berbulu dengan
tangkai daun panjangnya 1-10 mm. Bunganya berbentuk kupu-kupu kecil tersusun
dalam tandan dan berwarna kuning, karangan bunga terdiri dari beberapa kumpulan
bunga yang setiap karangan bunga mengandung 40 bunga. Stylo (Stylosanthes
guianensis) berbuah polong, setiap polongnya mengandung satu biji yang
berwarna coklat kekuningan. Panjang tiap polongnya 2-3 mm, lebarnya 1,5-2,5 mm.
Sedangkan system perakarannya luas masuk jauh ke dalam tanah, sehingga tahan
terhadap kekeringan (Hardjowigeno, 2003).
Legume
stylo dapat tumbuh di tanah yang luas kisaran kondisinya dengan curah hujan
sedang sampai tinggi di daerah tropik dan subtropik, sangat toleran terhadap
kesuburan tanah yang rendah (Reksohadiprodjo, 2005). Legume stylo (Stylosanthes
guianensis) dapat tumbuh baik pada tanah-tanah kering maupun basah serta
cocok ditanam pada daerah-daerah yang mempunyai curah hujan minimal 875 mm
setahun dengan ketinggian 0 – 1000 mm di atas permukaan laut. Legume stylo
merupakan jenis legume yang memberikan harapan baik untuk sebagian besar daerah
di Indonesia (Manetje dan Jones, 2000).
Disamping
itu tanaman stylo dapat berfungsi dengan baik terhadap penutupan tanah dengan
perakaran yang dalam mampu mencegah terjadinya evaporasi yang berlebihan
sehingga lebih memungkinkan tersedianya air dalam tanah yang merupakan faktor
penting dalam mekanisme penyerapan hara dimana akar lebih banyak mengabsorbsi
hara dalam suasana lembab dari pada bila akar tumbuh dalam suasana kering
(Sabiham et al., 2007).
Umur
tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi legum stylo. Pemotongan
lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun dan batang,
namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada kandungan dinding sel.
Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman meningkat, namun kualitasnya
menurun berhubungan dengan kandungan dinding sel meningkat dan kandungan
protein kasar menurun (Boschini, 2002).
Legum
stylo tidak tahan terhadap pemotongan yang pendek karena harus ada tunas batang
untuk pertumbuhan kembali, sehingga pemotongan yang baik dilakukan 20-25 cm di
atas permukaan tanah. Berbeda dengan jenis rumputan, umur panen lebih singkat.
Panen pertama 3 bulan (90 hari setelah masa tanam) sedangkan penen berikutnya
30-40 hari pada musim penghujan dan 40-50 hari pada musim kemarau dengan tinggi
pemotongan 5-10 cm dari permukaan tanah (Reksohadiprodjo, 2005).
Sumber
Artikel (Klik Here)
0 Comment for "Stylosanthes guianensis "