Sumber : Dr. Ir. W. Widodo, MS (NUTRISI DAN PAKAN UNGGAS KONTEKSTUAL)
Pengertian Energi
Istilah energi berasal dari Yunani, yang terdiri atas kata "en" berarti di dalam dan "ergon" berarti kerja, sehingga energi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan pekerjaan dan berbagai bentuk kegiatan (kimia, elektrik, radiasi dan termal) dan dapat diubah. Beberapa bentuk energi yang telah
dikenal antara lain : energi mekanik, energi panas, energi listrik, energi cahaya, energi nuklir dan energi kimia. Energi radiasi dari matahari yang digunakan tanaman untuk membentuk zat-zat makanan dapat digunakan oleh ternak untuk menghasilkan kerja mekanik. Sebagian besar energi yang terdapat di bumi
berasal dari matahari, sedang energi yang digunakan untuk kerja adalah energi kimia yang disimpan dalam pakan. Energi dalam pakan umumnya disebut dengan energi biologis.
Bagian energi biologis dari pakan dapat dicari berdasarkan beberapa ketentuan sebagai berikut : jumlah konsumsi pakan, jumlah ekskresi feses, jumlah ekskresi urin, jumlah ekskresi gas metan dan kenaikan suhu yang terjadi dan hilang sewaktu ternak puasa. Dengan ketentuan tersebut di atas maka nilai energi
biologis dari pakan dapat dicari. Energi kotor (gross energy, GE) adalah sejumlah panas yang dilepaskan
oleh satu unit bobot bahan kering pakan bila dioksidasi sempurna. Energi kotor bahan pakan ditentukan dengan jalan membakar contoh bahan pakan dalam bom kalorimeter. Kandungan GE biasanya dinyatakan dalam satuan Mkal GE/kg BK. Tidak semua GE bahan pakan dapat dicerna, sebagian akan dikeluarkan bersama feses. Energi kotor dalam feses disebut sebagai fecal energy (FE). Energi feses ini selain berasal dari pakan yang tidak dicerna juga berasal dari saluran pencernaan yang berupa mukosa, enzim dan bakteri.
Energi tercerna (digestible energy, DE) adalah berapa banyak GE yang dapat dicerna dengan cara mengurangi GE bahan pakan dengan GE feses (FE). Satuan DE adalah Mkal DE/kg BK. Tidak semua energi yang dicerna akan diserap. Pada unggas penentuan DE sulit dilakukan karena jalur pengeluaran urin dan feses bersatu. Ekskreta unggas merupakan campuran antara urin dengan feses. Jika penentuan DE unggas itu diperlukan, maka terpaksa unggas tersebut harus dibedah untuk memisahkan urin dengan feses sebelum tercampur.
Energi termetabolis (ME) adalah energi kotor dari pakan yang dapat digunakan oleh tubuh. Pada unggas, ME diperoleh dari pengurangan GE pakan dengan energi ekskreta. Energi ekskreta berasal dari campuran energi feses dan urin. Energi urin adalah energi kotor dari urin. Energi urin ini berasal dari zat-zat makanan yang telah diabsorpsi tetapi tidak mengalami oksidasi sempurna dan bahan endogenous yang terdapat dalam urin.
Energi kenaikan produksi panas (HI) adalah energi yang berupa kenaikan produksi panas yang terjadi akibat proses metabolisme dan fermentasi dari zat-zat makanan. Energi ini dapat digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh, tetapi bila berlebihan merupakan pemborosan. Nama lain dari HI adalah calorigenic effect atau thermogenic action dan kadang-kadang disebut specific dynamic action. Sampai dengan pengukuran ME, pengukuran dengan teknik bom kalorimeter dapat digunakan. Pengukuran HI tidak dapat lagi menggunakan bom kalorimeter, namun dengan teknik kalorimetri hewan. Kenaikan produksi panas ini sebagian besar berasal dari metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh.
Energi netto (NE) adalah sejumlah energi yang dapat digunakan hanya untuk pemeliharaan/hidup pokok (maintenance) atau untuk pemeliharaan/hidup pokok beserta produksi. NE dapat juga diekspresikan sebagai GE dari pertambahan bobot jaringan dan atau dari sintesis produk beserta energi yang dibutuhkan untuk pemeliharaan/hidup pokok. Secara umum energi bersih untuk pemeliharaan/hidup pokok disebut NEm dan energi untuk produksi disebut NEp. NEm adalah NE dalam tubuh yang digunakan untuk tetap dalam kondisi keseimbangan. Dalam tingkat ini tidak terjadi penambahan atau pengurangan energi dalam jaringan tubuh. Nilai NEm umumnya ditentukan dengan mengukur produksi panas hewan percobaan yang berstatus gizi baik, dipuasakan, ada dalam lingkungan termonetral dan beristirahat. Produksi panas hewan yang berada dalam kondisi seperti itu disebut Basal Metabolic Rate (BMR). NEp adalah NE yang digunakan untuk kerja di luar kemauan, pertambahan bobot jaringan (pertumbuhan, atau produksi lemak), telur, bulu dan sebagainya.
Dari berbagai ketentuan di atas diartikan bahwa semua energi yang terdapat dalam feses dan dalam urin dianggap hanya berasal dari pakan saja, dengan demikian maka nilai DE, ME dan NE bukan merupakan nilai energi yang sebenarnya, akan tetapi merupakan nilai energi semu atau nilai yang tampak atau apparent energy. Oleh karena itu untuk nilai energi yang sebenarnya atau true energy harus dikoreksi terlebih dahulu dengan energi yang berasal dari bukan sisa pakan atau yang disebut energi endogenous.
Penggunaan energi diukur dalam kilokalori (kkal) atau kalori (kal). Satu kilokalori atau satu kalori adalah banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu liter air dari 14,5oC menjadi 15,5oC. Ukuran lainnya adalah kilojoule (kJ) yang didefinisikan sebagai energi yang dibutuhkan untuk mengangkat benda satu kilogram setinggi satu meter. Satu kilokalori sama dengan 4,2 kJ.
Energi pakan terkandung dalam molekul karbohidrat, lemak, protein dan alkohol. Oksidasi metabolit dari molekul-molekul ini membebaskan energi dalam bentuk ATP dan senyawa-senyawa berenergi tinggi lain yang digunakan untuk mempertahankan gradien konsentrasi ion-ion, menjalankan reaksi biosintetik, untuk transport dan sekresi molekul melewati membran sel dan untuk menyediakan tenaga sel yang bergerak dan aktivitas otot.
Untuk File aslinya hubungi admin (tanpa biaya) ke email isdarmady@gmail.com atau Follow Twitter admin @isdarmady
Thanks for reading Energi Untuk Unggas Part I. Please share...!
1 Comment for "Energi Untuk Unggas Part I"
min boleh minta file nya? ke : mghaisan04@gmail.com