Kualitas telur
umumnya bergantung pada saat sebelum dan atau sesudah oviposisi telur itu
sendiri. Telur ketika berada dalam saluran reproduksi induk ayam selama lebih
dari 24 jam lamanya dan mengalami banyak proses yang mempengaruhi kualitasnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas telur sebelum oviposisi antaralain
faktor genetik, umur dan berat induk, nutrisi pakan, penyakit, dan suhu
lingkungan. Produksi dan kualitas telur merupakan penampilan fenotipik dari
indukayam sebagai akumulasi dari pengaruh genetik dan lingkungan induk ayam itu
sendiri. Faktor genetik merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
kualitas telur yang meliputi ukuran dan berat telur, warna dan ketebalan
kerabang, adanya noda darah, dan banyaknya putih telur kental yang berbeda
antara tiap kelas, strain, family, dan individu ayam (Islam et
al., 2001).
Berat dan umur
induk merupakan faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas telur. Ayam akan
menghasilkan telur dengan ukuran dan berat yang semakin besar seiring dengan
bertambahnya umur ayam karena semakin meningkatnya ukuran kuning telur dan
lebar isthmus, namun sebaliknya produksi telur akan semakin menurun
karena degradasi organ reproduksi. Ayam petelur berdasarkan beratnya dapat
dibagi menjadi tiga tipe, yakni ayam petelur tipe besar, sedang, dan kecil.
Ayam petelur tipe besar, dan sedang akan mengahasilkan telur yang relatif lebih
besar jika dibandingkan dengan ayam petelur tipe kecil, namun sebaliknya ayam
petelur tipe kecil akan mampu menghasilkan telur yang lebih banyak dari pada ayam petelur tipe
sedang, dan besar (Amrullah, 2002).
Pakan yang
kekurangan kandungan kalsium dan fosfor
akan mengakibatkan kerabang yang tipis dan rapuh. Peningkatan kandungan
protein, asam linoleat, dan energy pakan akan meningkatkan ukuran dan berat
telur (Bell dan Weaver, 2002).
Telur konsumsi
yang diproduksi oleh ayam merupakan deposisi nutrisi dari pakan, oleh karena
itu maka kualitas telur akan sangat dipengaruhi oleh kualitas nutrisi dari
pakan. Ayam dengan kualitas genetik yang baik tidak akan mampu menampilkan
performa produksi yang maksimal bila tidak ditopang oleh kualitas pakan yang
baik pula, Secara umum, nutrisi penting yang wajib terkandung dalam pakan yang
dibutuhkan oleh ayam saat bertelur yakni protein, energi, asam amino, kalsium,
fosfor, vitamin, dan beberapa mineral penting lainnya (Amrullah, 2002).
Kesehatan
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi ayam untuk memproduksi
telur yang berkualitas. Selain mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan,
masalah kesehatan dan stres juga akan menurunkan produksi telur. Beberapa
penyakit yang sering menyerang ayam burasantara lain tetelo, gumboro, fowl
fox, snot, pulorum, dan koksidiosis (Tabbu, 2002). Penyakit yang sangat
mempengaruhi kualitas kerabang yakni jenis penyakit pernapasan seperti tetelo
dan infeksi bronkhitis (IB). Stres atau cekaman merupakan suatu kondisi yang
mengganggu kenyamanan ayam, sehingga proses produksi telur menjadi terganggu.
Daftar Pustaka
Amrullah, I. K. 2002. Nutrisi Ayam Petelur. Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor.
Bell,
D. and W. D.Weaver. 2002. Commercial Chicken Production Meat and Egg Production.5th Edition.
Springer Science and Business Media Inc : United Stated.
Islam, M.A., S.M. Bulbul, G.
Seeland, & A.B.M.M. Islam. 2001. Egg quality of different chicken genotypes in
summer-winter. Pakistan J. Bio. Sci. 4(11):1411-1414.
Tabbu
CR. 2002. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Penyakit Asal Parasit, Non
Infeksius dan Etiologi Kompleks. Vol. 2. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. 330
hlm.
Labels:
Kualitas Telur
Thanks for reading Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Telur . Please share...!
0 Comment for "Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Telur "