King Grass (Rumput Raja)
Pengolahan tanah
Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti pengolahan rumput gajah atau rerumputan unggul lainnya yaitu:
- Tanah dibajak/dicangkul 1-2 kali kemudian diratakan
- Tanah dibersihkan dari sisa-sisa tanaman dan gulma
- Pembuatan parit/lubang tanaman
Penanaman rumput gajah dapat dilakukan dengan stek maupun sobekan rumput stek terlebih dahulu dipotong-potong sepanjang 25-30 cm atau paling sedikit terdiri dari dua mata. Sedangkan bila menggunakan sobekan rumpun anak dipilih rumpun muda yang tingginya 20-25 cm. Kebutuhan bibit per hektar dengan jarak tanam 1 x 1 m adalah sebanyak 10.000 stek atau rumpun. Waktu tanam yang baik adalah pada awal sampai pertengahan musim hujan, sehingga pada musim kemarau nanti akan tanaman sudah dalam dan cukup kuat. Pada penanaman dengan stek harus diperhatikan. Mata tunas jangan sampai terbalik karena akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Stek dapat langsung ditancapkan setengahnya ke dalam tanah dengan tegak lurus atau miring serta jarak tanam 1 x 1 m. Untuk penanaman dengan sobekan rumpun, terlebih dahulu dibuat lobang sedalam 20 cm. Pada tanah miring tanah tidak perlu diolah, cukup dibuat lubang-lubang menurut kontur tanahnya sedemikian rupa sehingga sekaligus dapat berfungsi ganda sebagai penahan erosi. Jarak tanam dalam baris untuk tanah miring dianjurkan 50 cm dan jarak antar baris adalah 1 meter.
Pemupukan
Pemupukan pertama dilakukan pada waktu pengolahan (perataan) tanah yaitu dengan menggunakan 10 ton pupuk kandang/ha, 50 kg kcl dan 50 kg sp36/ha. Pemupukan selanjutnya dilakukan setelah tiga kali pemotongan dengan dosis yang sama. Disamping pupuk-pupuk diatas, urea jga diberikan pada waktu tanaman berumur 2 minggu dan setiap selesai potong dengan dosis 50 kg/ha.
Pemeliharaan dan waktu potong
Tanaman rumput raja memerlukan pemeliharaan yang teratur untuk memperoleh hasil ayng tinggi dan pertumbuhan yang cepat. Untuk itu perlu dilakukan penyiangan terhadap gulma agar tidak terjadi persaingan. Pada waktu penyiangan perlu diadakan penggemburan tanha dan pembumbunan disekitar rumpun tanaman. Pemotongan pertama dapat dilakukan pada umur tanaman 2-3 bulan sebagai potong paksa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan pertumbuhan dan merangsang pertumbuhan jumlah anakan. Pemotongan berikutnya dilakukan sekali setiap 6 minggu, kecuali pada waktu musim kemarah waktu potong sebaiknya diperpanjang. Tinggi pemotongan 10-15 cm dari permukaan tanah. Hindari pemotongan yang terlalu tinggi karena akan banyak sisa batang yang mengayu (keras). Demikian juga jangan dipotong terlalu pendek, karena akan mengurangi mata atau tunas muda yang tumbuh.
Produksi hijauan Produksi hijauan rumput raja dibandingkan dengan rumput gajah cv, hawaii dan cv afrika dengan interval potong 6 minggu terlihat dalam tabel dibawah ini:
batang dan daun | ||||
Hijauan segar (ton/ha/thn) | Bahan kering (ton/ha/thn) | Hijauan segar | Bahan kering | |
Rumput raja | 1076 | 110 | 48:52 | 32:68 |
r. gajah cv-hawaii | 525 | 63 | 59:41 | 64:36 |
r. gajah cv-afrika | 376 | 40 | 44:56 | 44:56 |
Kualitas/Mutu hijauan
Mutu hijauahn rumput raja dibandingkan dengan gajah cv-hawaii dan gajah cv-afrika dengan interval potong 6 minggu tertera pada tabel berikut:
Jenis rumput | Kandungan zat makanan (%) | |||||
Protein kasar | lemak | NDF | abu | ca | P | |
Rumput raja | 13.5 | 3.5 | 59.7 | 18.6 | 0.37 | 0.35 |
r. gajah cv-hawaii | 12.3 | 2.4 | 64.2 | 10.1 | 0.24 | 0.39 |
r. gajah cv-afrika | 13.5 | 3.4 | 64.2 | 15.8 | 0.31 | 0.37 |
Daya tampung
Kebutuhan ternak sapi akan hujauan segar menurut perkiraan aksar yaitu 10% dari berat badan per hari per ekor. Apabila berat seekor sapi perah 600 kg, maka kebutuhan hijauan per hari adalah 60 kg, jadi kebutuhan akan hijauan per tahun 365 x 80 kg = 21,9 ton. Berdasarkan perhitungan tersebut berarti rumput raja dapat menampung 49 ekor sapi perah / ha / tahun secara potong angkut.