Bahan
organik merupakan bahan kering yang telah dikurangi abu, komponen bahan kering
bila difermentasi di dalam rumen akan menghasilkan asam lemak terbang yang
merupakan sumber energi bagi ternak. Nilai kecernaan bahan organik
(KBO) didapatkan melalui selisih kandungan bahan organik (BO) awal sebelum
inkubasi dan setelah inkubasi, proporsional terhadap kandungan BO sebelum
inkubasi tersebut (Blümmel dkk., 1997).
Kecernaan
bahan organik dalam saluran pencernaan ternak
meliputi kecernaan zat-zat makanan berupa komponen bahan organik seperti
karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Bahan-bahan
organik yang terdapat dalam pakan tersedia dalam bentuk tidak larut, oleh
karena itu diperlukan adanya proses pemecahan zat-zat tersebut menjadi zat-zat
yang mudah larut. Faktor yang mempengaruhi kecernaan bahan organik adalah
kandungan serat kasar dan mineral dari bahan pakan. Kecernaan bahan organik
erat kaitannya dengan kecernaan bahan kering, karena sebagian dari bahan kering
terdiri dari bahan organik (Ismail, 2011).
Sumber :
Blümmel, M., H. Steingass dan K. Becker.1997.The relationship between in
vitro gas production,in vitro microbial
biomass yield and15N incorporated and its implication for theprediction of
voluntary feed intake of roughages.Br. J. Nutr. 77: 911-921
Ismail, R., 2011.
Kecernaan In Vitro, http://rismanismail2.wordpress.com/ 2011/05/22/nilai-kecernaan-part-4/#more-310. [Rabu, 13 Februari 2013].
Labels:
Bahan Organik,
Kecernaan
Thanks for reading Kecernaan Bahan Organik Kambing . Please share...!
0 Comment for "Kecernaan Bahan Organik Kambing "