Secara praktis
komposisi pakan ikan dibedakan dalam sumber protein, energi, lemak esensial,
tambahan vitamin, tambahan mineral, dan komposisi khusus untuk mempercepat
pertumbuhan, pigmentasi, perkembangan seksual, kelengkapan fisik, palatabilitas
atau ketahanan pakan (Lovell, 1989). Karbohidrat, lemak, dan protein menjadi
komponen pokok dari bahan pakan. Bahan organik makronutrien ini dapat digunakan
secara langsung sebagai bahan bakar metabolik, dan dapat disimpan dalam tubuh
untuk dimanfaatkan selanjutnya, atau ditumpuk dalam materi penyusun pertumbuhan
somatik hewan (Houlihan et al., 2001).
Terdapat selang
yang lebar dari berbagai bahan dapat digunakan dalam membuat pakan biota
akuatik. Disamping nilai nutrisi, kekayaan fungsi dari penyusunnya juga menjadi
pertimbangan. Seperti kemampuan menyerap air dan daya tahan pengikatan pelet,
hal tersebut menjadi pengaruh yang penting dalam produksi dan kualitas fisik
dari pakan (Houlihan et al., 2001). Salah satu alasan yang membedakan kandungan
karbohidrat dari tumbuhan dan hewan adalah dinding sel tamanan yang terbuat
dari karbohidrat dan selulosa yang tinggi, sedangkan dinding sel hewan terbuat
dari protein dan lemak. Kemudian, tanaman menyimpan energi pada karbohidrat,
seperti kanji (starch), sedangkan lemak adalah penyimpanan energi yang utama
bagi hewan.
Protein adalah
komponen mengandung nitrogen yang paling utama dan protein dapat dihadirkan
dari keduanya yaitu protein hewani dan nabati (Houlihan et al., 2001). Tepung
ikan secara umum dianggap sebagai sumber protein yang paling baik, karena
tepung ikan memiliki profil asam amino esensial yang mirip dengan kebutuhan
sebagian besar spesies bertulang keras, dan ketersediaan nutriennya yang tinggi
(Houlihan et al., 2001). Meskipun bahan nabati semakin meningkat penggunaannya
dalam pakan ikan, total penggantian tepung ikan oleh sumber protein nabati jarang
berhasil, kadar sumber protein nabati yang terlalu tinggi juga menyebabkan
penurunan pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan yang kecil. Tepung
kedelai telah diakui secara luas sebagai sumber protein nabati yang paling
baik, tetapi kedelai mengandung beberapa faktor anti nutrisi.
Faktor anti nutrisi
diantaranya trypsin inhibitor, secara perlahan dapat 4 dimusnahkan atau
dinonaktifkan melalui pemanasan dan pengeringan. Tetapi faktor anti nutrisi
lainnya seperti phytate, oligosaccharides raffinose, dan stachyose, menjadi
berkurang pada prosedur proses pengolahan normal yang dipakai dalam produksi
tepung. Pemusnahan faktor anti nutrisi yang tidak sempurna dapat mengurangi
potensi dalam pemakaian formulasi pakan secara konvensional, dan telah banyak
usaha yang dikeluarkan dalam memikirkan teknik pengolahan untuk memperbaiki
nilai nutrisi dari kedelai (Houlihan et al., 2001).
0 Comment for "Sumber Protein Pakan Ikan Lele Dumbo "