Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai proses biologis yang kompleks dimana banyak faktor yang
mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu ialah pertambahan jaringan akibat
dari pembelahan sel secara mitosis (Effendie, 2002). Pertumbuhan juga
dipengaruhi oleh banyak faktor yang merupakan faktor internal maupun faktor
eksternal ikan. Pertumbuhan merupakan parameter yang mempunyai nilai ekonomi
penting dalam budidaya. Parameter ini mudah diukur sebagai bobot, panjang atau
lingkaran pertumbuhan pada sisik. Ikan-ikan yang berumur muda lebih cepat
pertumbuhan panjangnya dari ikan-ikan yang berumur tua (Effendie, 1997).
Pertumbuhan
ikan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang meliputi faktor
genetik dan kondisi fisiologis ikan serta faktor eksternal yang berhubungan
dengan lingkungan. Faktor eksternal tersebut yaitu komposisi kualitas kimia dan
fisika air, bahan buangan metabolik, ketersediaan pakan dan penyakit (Irawan et
al. 2009).
Makanan
merupakan salah satu faktor yang daat menunjang dalam perkembangbiakan ikan
baik ikan air tawar, ikan air payau maupun ikan air laut. Pertumbuhan ikan yang
baik membutuhkan sejumlah pakan yang melebihi kebutuhan untuk pemeliharaan
tubuhnya. Ikan dalam pertumbuhan dan perkembangbiakannya memerlukan makanan
baik makanan alami maupun makanan buatan Ikan yang hidup di alam bebas (sungai)
mengandalkan makanan alami (Effendie, 1997).
Tidak
semua makanan yang dimakan oleh ikan digunakan untuk pertumbuhan. Sebagian
besar energi dari makanan digunakan untuk pemeliharaan dan sisanya digunakan
untuk aktivitas, pertumbuhan, dan reproduksi. Ikan muda yang sedang tumbuh
lebih banyak menggunakan energi dibandingkan ikan dewasa, karena energi
dibutuhkan tidak saja untuk aktivitas dan pemeliharaan, tetapi juga untuk
pertumbuhan (Fujaya, 2004).
Pada
beberapa organisme, suplai makanan dan oksigen tergantung pada difusi permukaan
sedangkan rasio permukaan dan seiring itu juga terjadi penurunan volume. Jika
terjadi pertambahan ukuran badan menjadi dua kali lipat, maka rasio permukaan
dan volume mnjadi setengahnya dan dengan demikian penggunaan energi berkurang,
yang ditandai dengan pengurangan konsumsi oksigen per mg berat badan (Fujaya,
2004).
Faktor-faktor
kimia perairan dalam keadaan ekstrim mempunyai pengaruh hebat terhadap pertumbuhan,
bahkan dapat menyebabkan fatal. Diantaranya adalah oksigen, karbon dioksida, hydrogen
sulfide, keasaman dan alkalinitas, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi
terhadap makanan (Effendi, 2002).
Faktor
panjang, jenis kelamin, makanan, tingkat kematangan gonad dan umur ikan saling
berkorelasi. Perhitungan dari faktor ini didasarkan pada panjang dan berat
ikan, sehingga dapat digunakan sebagai indikator bagi pertumbuhan ikan perairan
(Effendie, 2002).
Pendugaan
pertumbuhan ikan dapat diduga dengan menganalisis data frekuensi panjang atau
bobot, dimana pertumbuhan ikan ada setiap umur berbeda. Ikan muda memiliki
pertumbuhan yang cepat sedangkan akan terhenti pada saat mencapai panjang
maksimal. Pertambahan baik dalam bentuk panjang maupun berat biasanya diukur
dalam waktu tertentu. Hubungan pertumbuhan dengan waktu bila digambarkan dalam
suatu sistem koordinat menghasilkan suatu diagram yang lebih dikenal dengan
kurva pertumbuhan (Effendie, 1997).
Menurut
Effendie (2002), jika dilihat dari hubungan panjang dan bobot tubuh ikan, maka
pada pertumbuhan ikan dapat dibagi atas 3 pola pertumbuhan:
1.
Bila harga koefisien regresinya lebih kecil dari tiga, maka pertumbuhan panjang
ikan
tersebut lebih cepat dari pertumbuhan bobotnya sehingga disebut Allometrik
negatif.
2.
Bila harga koefisien regresinya sama dengan tiga, maka pertumbuhan panjang
ikan
tersebut sama dengan pertumbuhan bobotnya sehingga disebut Isometrik.
3.
Bila harga koefisien regresinya lebih besar dari tiga, maka pertumbuhan bobot
ikan
tersebut lebih cepat dari pertumbuhan panjangnya sehingga disebut Allometrik
positif.
Labels:
Perikanan
Thanks for reading Pertumbuhan Ikan . Please share...!
0 Comment for "Pertumbuhan Ikan "