Biaya
produksi menurut Harih (2010) merupakan semua pengeluaran perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan
barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Pengeluaran atau biaya bagi
perusahaan adalah sebagai nilai input yang digunakan untuk memproduksi
suatu output tertentu. Pengeluaran perusahaan adalah semua uang yang
dikeluarkan sebagai biaya produksi (Kadarsan, 1995).
Biaya
produksi dalam pengertian ekonomi produksi dibagi atas biaya tetap (fixed cost)
dan biaya tidak tetap (variable cost).Biaya tetap merupakan biaya investasi
yang besarnya tidak pernah berubah meskipun perolehan hasil produksinya
berubah.Termasuk dalam biaya tetap ini adalah sewa lahan, bangunan kandang, dan
peralatan. Menurut Jumingan (2006) Biaya tidak tetap (variabel) adalah jenis
biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya volume produksi
apabila volume produksi bertambah, sehingga biaya variabel akan meningkat.
Sebaliknya apabila volume produksi berkurang makabiaya variabel akan menurun.
Biaya variabel adalah biaya-biaya langsung seperti bahan baku tenaga kerja
langsung pakan dan lain-lain.
Biaya
bibit
Biaya
bibit adalah biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli sapi yang masih pedet
maupun sapi yang sudah dewasa dan siap untuk di gemukkan. Harga biaya bibit
diperoleh dari hasil perkalian antara bobot badan dengan harga bobot hidup per
kilo gramnya. Dari hasil survey yang telah saya lakukan harga bobot hidup sapi
Acehper kilo gramnya Rp. 55.000,-. Pemilihan bibit didasarkan pada jenis
ternak, keturunan dan postur tubuh, bibit harus jelas jenisnya, berasal dari
peternakan yang memiliki catatan tetuanya dengan kriteria - kriteria dari bibit
tersebut dan sesuai harapan konsumen. Bibit tidak terserang penyakit, terlihat
sehat dan mampu berkembang biak (Raharjo, 1994).
Biaya
pakan
Biaya
pakan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan yang diperoleh dari
perkalian antara pakan yang dikonsumsi dengan harga pakan perkilogramnya.
Efisiensi penggunaan pakan diharapkan mampu mengurangi dampak dari kenaikan
harga pakan yang seringkali berfluktuasi dan sangat mempengaruhi tingkat
pendapatan. Menurut Rahajo (1994) harga pakan yang cenderung naik dan
berfluktuasi dipengaruhi oleh kondisi tingkat harga bahan baku pembuatan pakan.
Biaya obat-obatan
Biaya
obat-obatan adalah biaya yang diperoleh dari harga obat-obatan yangdiberikan
pada ternak yang sakit. Pengobatan pada ternak diharapkan dapat mengurangi
resiko kematian, menghambat penyebaran penyakit ke lingkungan, baik ke manusia
maupun ternak lainnya. Menurut Aziz (2009) obat-obatan, vaksin dan vitamin
dapat digunakan sebagai alternatif manajemen resiko produksi pada usaha sapi
potong.
Estimasi
biaya pengobatan berhubungan dengan besar kecilnya dosis obat.Ternak dewasa
memiliki dosis lebih besar dari ternak muda dan anak. Jadi misalnya suatu jenis
pengobatan pada ternak sapi dewasa (1 ST) bernilai Rp. 5.000,- maka pada ternak
sapi muda (½ ST) dapat diestimasikan ½ x 5.000 = Rp. 2.500,- dan pada anak sapi
(¼ ST) = Rp. 1.250,-. Dengan mengetahui pengobatan yang umumnya ditentukan per
ternak dewasa serta proyeksi kelahiran ternak, dapatlah diperkirakan biaya
pengobatan setiap tahun.
Biaya sewa kandang dan
peralatan kandang
Biaya
sewa kandang adalah biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan kandang yang
diperhitungkan berdasarkan nilai sewa kandang. Kandang bermanfaat untuk
mengurangi stimulasi yang dapat menyebabkan stres, dengan cara mengurangi
kontak dengan manusia. Biaya peralatan kandang adalah biaya yang digunakan
untuk membeli perlengkapan kandang selama pemeliharaan ternak. Peralatan
kandang menurut Santoso (2009) antara lain meliputi, instalasi listrik,
instalasi air minum, tempat pakan, alas kandang, pemanas ruangan, tirai
kandang.
Biaya tenaga kerja
Biaya
tenaga kerja atau upah tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memelihara beberapa ternak. Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang
cukup memadai. Berdasarkan UMRP SUMUT 2015 (Upah Minimum Regional Propinsi
Sumatera Utara) saat ini sebesar Rp. 1.625.000/bulan. Menurut Murtidjo (1995)
menyatakan asumsi 1 orang tenaga kerja dapat menangani 20 ekor sapi. Biaya
tenaga kerja pemeliharaan 1 ekor sapi/bulan adalah sebesar Rp. 1.625.000,-/20
ekor sapi = Rp. 81.250,-/ekor/bulan. Jadi, biaya tenaga kerja selama penelitian
= Rp. 81.250,- x 4 ekor x 4 bulan = Rp. 1.300.000,-. Jumlah tenaga kerja yang
diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga
jumlahnya optimal. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan ini memang masih banyak
dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, musim
dan upah tenaga kerja (Rasyaf, 2009).
Labels:
Sapi,
Sosial Ekonomi Peternakan
Thanks for reading Biaya Produksi Ternak Sapi Aceh . Please share...!
1 Comment for "Biaya Produksi Ternak Sapi Aceh "
Donaco Poker Sebagai Situs Agen Poker Online Uang Asli Yang Menyediakan Transaksi Dari Bank Bca, Bni, Bri, Mandiri dan Danamon Memberikan Minimal Deposit Yang Sangat Murah Serta Menyediakan Hadiah Jackpot Setiap Harinya Dan Bisa Bermain Dengan Para Player Dari Seluruh Kota Yang Ada Di Indonesia.
Waktu Yang Relatif Singkat Dalam Semua Proses Transaksi Akan Semakin Membuat Para Member Betah Dan Puas.
Hubungi Kami Secepatnya Di :
WHATSAPP : +6281333555662