Habitat
adalah kawasan yang terdiri atas berbagai komponen fisik biotik maupun abiotik
yang merupakan kesatuan dan digunakan sebagai tempat hidup, dan berkembang biak
bagi makhluk hidup (Alikodra, 1990). Habitat merupakan tempat dengan setiap
unit kehidupan yang berada didalamnya dan mampu melakukan aktivitas hidup dan
mengalami interaksi dengan lingkungannya. Ini disebabkan karena hewan mempunyai
kemampuan hidup, tumbuh dan berkembang pada kondisi lingkungan yang sesuai
(Alikodra, 1990).
Menurut
Rusila (2003), selama periode tidak berbiak, burung air berkumpul dalam jumlah
besar disuatu lokasi tertentu. Hal ini akan menciptakan terjadinya kompetisi
untuk memperoleh makanan, wilayah mencari makan dan wilayah bertengger yang
aman. Sebagian besar diantara wilayah tempat mereka mencari makan adalah berupa
wilayah pasang surut, sehingga burung air hanya bisa mencari makan pada saat
tertentu saja yaitu pada saat air surut. Kondisi tersebut tentu saja akan
menimbulkan tantangan lain bagi burung air untuk mencari makan. Untuk mengatasi
berbagai halangan tersebut sangatlah penting bagi mereka untuk menerapkan
mekanisme strategi makan yang efisien.
Salah
satu jenis lingkungan yang memiliki lingkungan yang produktif adalah bakau dan
sekitarnya. Kawasan ini merupakan daerah peralihan antara lingkungan
teresterial dan lautan. Umumnya ditumbuhi oleh jenis vegetasi yang khas berupa
tumbuhan yang relatif toleran terhadap perubahan salinitas, karena adanya
pengaruh dari pasang surut air laut. Sebagian besar jenis kuntul menghuni
daerah tropis dan subtropis. Biasanya mereka menjadikan daerah perairan atau
lahan basah dan sekitarnya sebagai habitat. Seluruh aktivitas hidupnya
bergantung pada keberadaan daerah tersebut. Hal ini berkaitan dengan fungsi
daerah tersebut sebagai penunjang aktivitas hidup yang menyediakan tenggeran
dan makanan yang melimpah bagi makhluk hidup di sekitarnya (Davies et al,
1996 ).
Diluar
faktor-faktor tersebut, beberapa hal lainnya juga dapat menjadi pembatas bagi mereka.
Diantaranya keberadaan makanan mereka sendiri akan sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor alam, misalnya ketinggian pasang surut dan suhu yang akan
sangat mempengaruhi penyebaran vertikal dari pakan mereka. Dengan demikian,
setiap jenis burung pantai harus memiliki perilaku makan yang efisien sehingga
dapat mencari dan memperoleh makanan dalam jumlah yang cukup dalam waktu yang
terbatas (Rusila, 2003 ).
Lingkungan
yang dianggap sesuai sebagai habitat bagi burung yaitu habitat yang dapat
menyediakan makanan, tempat berlindung maupun tempat berbiak yang sesuai bagi
burung (McKilligan, 2005). Menurut Howes et al., 2003, secara umum
burung air dalam kehidupannya banyak bergantung kepada keberadaan pantai atau
lahan basahn. Lahan basah yang merupakan habitat penting bagi burung pantai
serta tegakan tumbuhan yang ada di atasnya baik sebagai tempat untuk mencari
makan maupun beristirahat. Meskipun banyak diantara mereka yang berbiak jauh di
daerah daratan yang bukan merupakan daerah pantai atau lahan basah.
Lahan
basah sebagai ekosistem yang kompleks memiliki berbagai fungsi ekologis yang
sangat penting seperti fungsi pengatur hidrologis, penghasil sumberdaya alam
hayati dan habitat dari berbagai jenis satwa liar dan tumbuhan. Kekhasan kawasan
tersebut menyebabkan adanya pemanfaatan oleh burung-burung air yang hanya dapat
tinggal pada kawasan tertentu atau cocok dengan kebutuhannya. Keberadaan lahan
basah sebagai habitat burung air telah dirumuskan dalam konvensi Internasional
Ramsar sebagai suatu kepentingan internasional (Sibuea, 1997).
Labels:
Burung
Thanks for reading Habitat Burung Air . Please share...!
0 Comment for "Habitat Burung Air "