Dalam
sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman markisa
diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom: Plantae (tumbuh-tumbuhan),
Divisi: Spermatophyta (tumbuhan berbiji), Subdivisi: agiospermae (berbiji
tertutup), Kelas: Dicotyledonae (biji berkeping dua), Ordo: Passiflorae,
Famili: Passiforaceae, Genus: Passiflora, Spesies: Passifloraquadrangularis
L., P. Edulis (Rukmana, 2003).
Markisa
ungu juga disebut siuh atau “markisa asam”. Nama internasional untuk
markisa ungu adalah purple passion fruit. Markisa jenis ini banyak
diusahakan di Kabupaten Gowa (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Karo (Sumatera
Utara). Jenis Markisa ungu mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: batang
tanaman halus terkulai, agak berkayu, berumur panjang dan bersifat merambat
atau menjalar, tanaman mampu berbuah lebat; pembuahan berlangsung dua kali
setahun, buah muda 23 berwarna hijau sedangkan buah tua atau masak berwarna
ungu gelap sampai cokelat tua, kulit buah agak tipis, namun cukup kuat sehingga
tahan terhadap kerusakan selama pengangkutan, buah berbentuk bulat agak lonjong
atau oval, berdiameter antara 5,0 cm – 5,5 cm dan berasa asam dengan aroma
wangi yang kuat sehingga cocok dibuat sirup atau jus (Rukmana, 2003).
Dewasa
ini pemanfaatan buah markisa masih terbatas pada daging buahnya. Kalau biji
masih dapat digunakan sebagai benih, maka kulit buah sama sekali belum
dimanfaatkan, bahkan membutuhkan biaya untuk penangananya. Dari buah markisa
sari buah sebanyak 40,69% berat buah selebihnya adalah kulit buah sebanyak
44,53% dan biji sebanyak 14,78% (Palupi dan Tungadi, 1988).
Kulit
buah markisa ini mempunyai kandungan Protein kasar 7,32% yang hampir sebanding
dengan rumput lapangan sehingga cukup potensial untuk dijadikan sebagai pakan
ternak substitusi rumput lapangan sumber hijauan, namun terkendala dengan
adanya kandungan anti nutrisi tannin (1,85%) dan tingginya kandungan lignin
31,79% (Astuti, 2008).
Tabel
4. Kandungan Kimiawi Kulit Buah Markisa tanpa dan fermentasiPhanerochaete
chrysosporium selama 15 hari.
Kandungan Kimiawi
|
Kulit Buah Markisa
|
Kulit Buah Markisa Fermentasi
|
ME (Kkal/kg)
|
3575
|
3615
|
BK (%)
|
87,23
|
80,06
|
PK (%)
|
8,53
|
18,56
|
SK (%)
|
39,56
|
34,96
|
LK (%)
|
0,6
|
1,39
|
Sumber
: Laboratorium Pengujian Mutu Pakan Loka Penelitian Kambing Potong (2015)
Tidak
ada gangguan penggunaan kulit buah markisa terhadap nafsu makan ternak menunjukkan
bahwa bahan makanan ini cukup palatabel. Hal ini mungkin disebabkan aroma kulit
buah markisa disukai oleh ternak, sehingga pakan yang diberikan dapat
dikonsumsi dalam jumlah besar. Sedangkan pakan yang mempunyai palatabilitas
rendah akan dikonsumsi hanya sebatas pemenuhan hidup pokok ternak tersebut.
Faktor penting berasal dari pakan yang mempengaruhi konsumsi adalah aroma dari
bahan pakan itu, ternak dapat saja menolak bahan pakan yang diberikan tanpa
merasakan terlebih dahulu, karena tidak menyukai aromanya (Preston dan Leng,
1987).
Kandungan
tannin yang terdapat pada kulit buah markisa diduga berperan menurunkan retensi
nitrogen, karena tannin dapat mengikat protein dan membentuk senyawa
tannin-protein yang tidak terdegradasi (Herrick, 1980).
Labels:
Pakan Alternative
Thanks for reading Kulit Buah Markisa . Please share...!
0 Comment for "Kulit Buah Markisa "