Tanaman
dapat menyerap unsur hara melalui akar atau melalui daun. Unsur C dan O diambil
tanaman dari udara sebagai melaui stomata daun dalam proses fotosintesis. Unsur
H diambil dari air tanah (H2O) oleh akar tanaman. Dalam jumlah sedikit air juga
diserap tanaman melalui daun. Penelitian dengan unsur radioaktif menunjukkan
bahwa hanya unsur H dari air yang digunakan tanaman, sedang oksigen dalam air
tersebut dibebaskan sebagai gas (Donahue et.al., 1977).
Nitrogen
adalah unsur yang diperlukan untuk membentuk senyawa penting di dalam sel,
termasuk protein, DNA dan RNA. Tanaman harus mengekstraksi kebutuhan
nitrogennya dari dalam tanah. Sumber nitrogen yang terdapat dalamtanah, makin
lama makin tidak mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perludiberikan pupuk
sintetik yang merupakan sumber nitrogen untuk mempertinggiproduksi.Keinginan
menaikkan produksi tanaman untuk mencukupi kebutuhanpangan, berakibat
diperlukannya pupuk dalam jumlah yang banyak (Dewi, 2007).
Bakteri
penambat nitrogen yang terdapat didalam akar kacang-kacangan adalah jenis
bakteri Rhizobium. Bakteri ini masuk melalui rambut-rambut akar dan menetap
dalam akar tersebut dan membentuk bintil pada akar yang bersifat khas pada
kacang–kacangan. Belum diketahui sepenuhnya bagaimana rhizobium masuk melalui
rambut–rambut akar, terus ke dalam badan akar dan selanjutnya membentuk
bintil–bintil akar (Dewi, 2007).
Asosiasi
simbiotik antara legum-Rhizobium membentuk organ nodul pada akar yang berperan
sebagai symbiotic nitrogen fixation (SNF). Pada SNF terdapat bakteroid yang
sangat sensitif terhadap gangguan metabolik dan lingkungan seperti, cekaman
kekeringan suhu, salinitas, logam berat dan nitrat tanah. Pembentukan nodul
akar dikontrol oleh sinyal molekul bakteri ekstraseluler yaitu faktor nod yang
akan dikenali oleh tanaman inang. Komunikasi awal antara legum-Rhizobium
terjadi karena adanya pertukaran sinyal yaitu sinyal flavonoid spesifik yang
diproduksi tanaman legum dan respon balik dari Rhizobium dengan memproduksi
sinyal baru berupa lipo-chitooligosaccharide (LCO: sinyal Nod). Tipe nodulasi
yang terbentuk bersifat spesifik tergantung dari tanaman inang (Sugiyarto,
2009).
Flavonoid
yang dikeluarkan sel-sel akar mengaktifkan gen nod pada bakteri sehingga
menginduksi pembentukan nodul pada akar. Berdasarkan studi secara in vitro,
flavonoid berperan sebagai induser pada ekspresi gen nod (gen nod berkaitan
dengan biosintesis sinyal Nod pada Rhizobium dan berperan sebagai chemo-attractant
untuk menghimpun Rhizobium yang kompatibel pada permukaan akar. Selama
nodulasi, flavonoid mempunyai peran ganda, yaitu sebagai molekul sinyal pada
daerah rhizosfer untuk menghimpun Rhizobium yang sesuai, dan menginduksi
biosintesis sinyal Nod (Subramanian dkk, 2007).
Kesuksesan
nodulasi terjadi pada kondisi terbatasnya nitrogen. Walaupun pada kondisi
optimal, kebanyakan jalur infeksi terjadi pada lapisan sel hipodermal akar dan
jumlah nodul yang terbentuk dibatasi oleh tanaman itu sendiri. Beberapa kondisi
lingkungan merupakan faktor pembatas untuk pertumbuhan dan aktivitas tanaman
untuk memfiksasi N2. Pada simbiosis legum-Rhizobium, proses fiksasi nitrogen
sanagt berhubungan dengan fisiologi tanaman inang. Tipikal cekaman lingkungan
yang biasa dihadapi oleh nodul legum dan partner rizobiumnya adalah kekeringan,
salinitas, suhu, logam berat, hilangnya fotosintat dan nitar tanah (Sugiyarto,
2009).
Unsur
hara kalium (K) kegunaan utamanya untuk membantu pembentukan protein dan
karbohidrat. Pemberian unsur ini akan memperkuat tanaman sehingga daun, bunga
dan buah tidak mudah gugur. Selain itu kalium juga membuat tanaman tahan
terhadap kekeringan dan penyakit (Donahue et al., 1997).
Beberapa
kelompok bakteri yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman adalah : (a) Rhizobium (bakteri
penambat N2 yang bersimbiosis dengan
kacang – kacangan, (b) Azotobakter, Azospirillum (bakteri penambat N2 yang
tidak bersimbiosis dengan tanaman, (c) Bacillus subtilis, B. polymixa (bakteri
penghasil senyawa yang dapat melarutkan fosfat tanah), (d) Clostridium dan (e)
Pseudomonas fluorescens dan P. putia (Dewi, 2007).
Peranan
unsur N dalam tanaman yang terpenting adalah sebagai penyusun atau sebagai
bahan dasar protein dan pembentukan klorofil karena itu N mempunyai fungsi
membuat bagian-bagian tanaman menjadi lebih hijau, banyak mengandung
butir-butir hijau dan yang terpenting dalam proses fotosintesis, mempercepat
pertumbuhan tanaman yang dalam hal ini menambah tinggi tanaman dan jumlah
anakan, menambah ukuran daun dan menyediakan bahan makanan bagi mikrobia
(jasad-jasad renik yang bekerja menghancurkan bahan-bahan organik di dalam
tanah) (Dobermann and Fairhust, 2000).
0 Comment for "Proses Mekanisme Penyerapan Unsur Hara "