Rendahnya
produksi susu disebabkan oleh beberapa faktor penentu dalam usaha peternakan
yaitu pemuliaan dan reproduksi, penyediaan dan pemberian pakan, pemeliharaan
ternak, penyediaan sarana dan prasarana, serta pencegahan penyakit dan
pengobatan (Dwicipto, 2008).
Faktor-faktor
lain mempengaruhi tinggi rendahnya serta kualitas produksi susu pada ternak
adalah ukuran dan bobot badan induk, umur, ukuran dan pertautan ambing,
pertumbuhan, jumlah anak lahir perkelahiran, suhu lingkungan, faktor genetik
dan lingkungan termasuk manajemen dan pemberian pakan (Ernawani, 1991)
Sumber : https://tokosusuolahan.wordpress.com/susu-sapi/ |
Susu sapi segar juga merupakan bahan pangan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Susu merupakan sumber protein hewani yang mempunyai peranan strategis dalam kehidupan manusia, karena mengandung berbagai komponen gizi yang lengkap serta kompleks. Penanganan susu diperlukan tidak hanya pada produk olahannya saja, namun sejak dari proses pemerahan, distribusi, sampai produk olahannya, (Mugen, 1987).
Kandungan
nilai gizi yang tinggi menyebabkan susu merupakan media yang sangat disukai
oleh mikroba untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga dalam waktu yang
sangat singkat susu dapat menjadi tidak layak dikonsumsi bila tidak ditangani
dengan benar (Saleh, 2004).
Masyarakat
pada umumnya mengkonsumsi susu dalam bentuk segar maupun olahan. Pemerintah
telah menetapkan suatu standar mutu dalam bentuk SNI 1992, untuk susu dan
produk olahannya. Hal ini dalam rangka melindungi konsumen, dimana produsen
mempunyai kewajiban untuk memenuhi persyaratan yang terdapat pada SNI 1992,
tersebut. Standar mutu merupakan rincian persyaratan produk yang mencakup
kriteria
1. Inderawi
antara lain: bau, rasa, kenampakan dan warna
2. Fisikawi
yaitu bentuk, ukuran dan kotoran
3. Kimiawi antara lain seperti pH, kadar nutrisi atau
senyawa kimia
Mutu
atau kualitas susu merupakan hubungan sifat-sifat susu yang mencerminkan
tingkat permintaan susu tersebut oleh konsumen. Sifat-sifat tersebut meliputi
sifat fisik, kimiawi, dan mikrobiologi. Sifat fisik susu menunjukkan keadaan
fisik susu yang dapat diuji dengan peralatan tertentu atau panca indra. Sifat
fisik susu yang dapat diuji dengan alat antara lain berat jenis, kekentalan.
Sedangkan sifat yang dapat duji dengan panca indera yaitu bau, rasa, warna, dan
konsistensinya. (Badan Standarisasi Nasional, 1992).
Warna
susu yang normal adalah putih kekuningan. Warna putih disebabkan refleksi sinar
matahari dengan adanya butiran-butiran lemak, protein dan garam-garam dalam
susu. Warna kuning merupakan cerminan warna karoten dalam susu. Bau susu segar
normal, mempunyai bau yang khas terutama karna adanya asam-asam lemak. Bau
tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya menjadi asam karena adanya
pertumbuhan mikroba didalam susu, atau bau lain yang menyimpang akibat
terserapnya senyawa bau dari sekeliling oleh lemak susu. Bau pakan kotoran yang
ada didekat wadah susu juga akan mudah mempengaruhi bau susu tersebut. Rasa dan
bau sering sekali sulit dipisahkan dan keduanya menghasilkan kesan spesifik
yang disebut sebagai flavor susu. Bj susu normal antara 1,027 – 1,034 pada suhu
20oC. Kenaikan Bj
ini terutama terjadi karena pembebasan gas CO2 dan N2 yang terdapat dalam susu
segar sebanyak 4-5%. pH susu sekitar 6,5-6,7 (sedikit asam). (Badan
Standarisasi Nasional, 1992).
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Standardisasi Nasional, 1992. Standar Mutu Susu Evaporasi, Jakarta
Codex, 1999. Codex
standard for evaporated milks. http://www.standar
Susu.com.
Dwicipto,
2008. Pengaruh musim terhadap produksi susu sapi perah. BPPT. Bandung
Ernawani, 1991. Pengaruh tatalaksana pemerahan
terhadap kualitas susu. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Mugen. W., 1987. Dairy cattle feeding and
management. Canada : John Willey and Sons, Inc. USA.
Saleh, E. 2004 b. Teknologi Pengolahan Susu dan
Hasil Ikutan Ternak, Program Studi Produksi Ternak, Fakultas Pertanian
Universitas, Sumatera Utara, Digitized by USU digital library. Sumatra Utara.
Labels:
Sapi Perah,
Susu
Thanks for reading Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Kualias Susu Sapi Perah. Please share...!
0 Comment for "Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Kualias Susu Sapi Perah"