Pakan
menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas ternak, kualitas produk peternakan, dan keuntungan pengusaha
ternak. Oleh karenanya, program pembangunan peternakan akan tercapai bila
mendapat dukungan pemenuhan pakan yang kualitas dan kuantitasnya terjamin
sehingga pakan dapat dinyatakan sebagai faktor dominan yang mempengaruhi
efisiensi dan kesuksesan dalam usaha peternakan baik secara jumlah maupun
mutunya (Kuswandi, 2011).
Komponen-komponen
utama bahan pakan sebenarnya dapat dipenuhi dengan memanfaatkan potensi lokal,
karena potensi bahan pakan lokal mempunyai prospek ketersediaan yang tinggi
dengan harga relatif murah, namun komposisi zat makanan yang dikandungnya dapat
bersaing dengan bahan yang konvensional. Pemanfaatan bahan pakan lokal yang
berbasis limbah dan implementasi konsep zero-waste, akan memberi dampak
ramah lingkungan (Indraningsih dkk., 2010).
Limbah
pertanian, perkebunan, agro-industri, limbah pabrik, sisa hasil pemotongan
hewan, dan sisa restoran dapat diolah menjadi bahan pakan. Limbah tersebut
diantaranya : pucuk tebu, jerami kedelai, batang dan tongkol jagung, kulit
singkong, kulit kopi, ampas tebu, jerami jagung, jerami padi, dedak padi,
bungkil sawit, ampas tahu, ampas tempe (Indraningsih dkk., 2010).
jerami padi sebagai limbah pertanian |
Pakan
yang diberikan berupa hijauan dan konsentrat. Hijauan yang berupa jerami padi,
pucuk daun tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja.
Hijauan diberikan siang hari setelah pemerahan sebanyak 30-50 kg/ekor/hari.
Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari bobot
badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui (laktasi)
memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam ransumnya.
Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis
kacang-kacangan (legum). Sumber karbohidrat berupa dedak halus atau bekatul,
ampas tahu, gaplek, dan bungkil kelapa serta mineral (sebagai penguat) yang
berupa garam dapur, kapur, dan lain-lain. Pemberian pakan konsentrat sebaiknya
diberikan pada pagi hari dan sore hari sebelum sapi diperah sebanyak 1-2
kg/ekor/hari. Selain makanan, sapi harus diberi air minum sebanyak 10% dari
berat badan per hari. Pemberian pakan secara kereman dikombinasikan dengan
penggembalaan Di awal musim kemarau, setiap hari sapi digembalakan (Anneahira,
2011).
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira, 2011.
Usaha sapi perah di Indonesia. Agro media Pustaka. Jawa Barat
Indraningsih, R. Widiastuti dan Y. Sani, 2010.
Limbah pertanian dan perkebunan sebagai pakan ternak. Balai Penelitian
Veteriner. Bogor.
Kuswandi, 2011. Sumber bahan pakan lokal ternak
ruminansia. Pusat penelitian dan pengembangan peternakan. Bogor.
Labels:
Bahan Pakan,
Pakan Alternative,
Teknologi Pakan
Thanks for reading Kontribusi Pakan dalam Usaha Peternakan. Please share...!
0 Comment for "Kontribusi Pakan dalam Usaha Peternakan"