Penelitian Subekti (2003)
pada ayam lokal menunjukan bahwa daun katuk hingga 9% dalam ransum mampu
meningkatkan kualitas telur dan karkas dengan terjadinya penurunan kolesterol
dan peningkatan vitamin A didalamnya. Saragih (2005) melaporkan bahwa
penambahan tepung daun katuk sebesar 15% pada ransum ayam petelur dapat
meningkatkan kualitas telur, konsentrasi karoten dan vitamin A dalam telur, dan
mampu menurunkan kolesterol dalam kuning telur, hati dan karkas. Penggunaan
tepung daun katuk diatas 10% pada ayam petelur yang dipelihara menyebabkan
penurunan ketebalan kerabang telur, hal ini karena daun katuk dapat mengganggu
penyerapan kalsium.
Pemberian daun katuk hingga
10% dapat meningkatkan konsumsi ransum dan produksi telur pada ayam petelur.
Nilai konversi terbaik dicapai pada pemberian tepung daun katuk sebesar 15%
(Ibrahim, 2004). Santoso et al. (2001) melaporkan bahwa menggunakan
ekstrak daun katuk 4,5 gram/liter pada air minum ayam broiler menghasilkan
performa terbaik yang diindikasikan dengan rendahnya konversi ransum dan tidak
ditemukannya keabnormalitasan pada kaki ayam yang dipelihara.
Penelitian tersebut tidak
ditemukan adanya kasus keracunan pada ayam, pengamatan hati yang dilakukan
terlihat bahwa warna hati kecoklatan dengan ukuran normal. Wiradimaja (2007),
menyatakan bahwa penggunaan tepung daun katuk 15% dalam ransum puyuh menurunkan
konsumsi ransum, bobot telur dan produksi telur hen day, namun terjadi
peningkatan pada pertambahan bobot badan puyuh. Selain itu puyuh yang diberi ransum
yang mengandung daun katuk menghasilkan konversi ransum yang tidak efisien.
Daftar Pustaka
Ibrahim, M. A. 2004. Evaluasi pemberian tepung daun katuk (Sauropus
androgynus) dalam ransum terhadap kadar kolesterol kuning telur dan karkas
ayam petelur. Skripsi. Fakultas Perternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Santoso, U., E. Handayani and Suharyono. 2001. Effect of Sauropus
androgynus (katuk) leaf extract on growth, fat accumulation and fecal
microorganisms in broiler chickens. J. Ilmu Ternak dan Veteriner 6 (4):
220-226.
Saragih, D. T. R. 2005. Daun katuk dalam ransum ayam petelur dan
pengaruhnya terhadap kandungan vitamin A, kolesterol pada telur dan karkas
serta estrandiol darah. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Subekti, S. 2007. Komponen sterol dalam ekstrak daun katuk (Sauropus
androgynus L. Merr) dan hubungannya dengan sistem reproduksi puyuh.
Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wiradimaja, R. 2007. Dinamika status kolesterol pada puyuh jepang (Coturnix
coturnix japonica) yang diberi daun katuk (Sauropus androgynus (L).
Merr.) dalam ransum. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Labels:
Pakan Alternative,
Pakan Lokal,
Ransum
Thanks for reading Penggunaan Daun Katuk dalam Ransum Ternak. Please share...!
0 Comment for "Penggunaan Daun Katuk dalam Ransum Ternak"