Domba Ekor Gemuk banyak
dipelihara di wilayah Indonesia seperti Jawa Timur, Sulawesi, dan kepulauan
Nusa Tenggara. Domba ini memiliki keistimewaan yaitu tahan terhadap iklim panas
dan kering. Domba Ekor Gemuk di daerah Sulawesi lebih dikenal dengan domba
Donggala. Asal-usul Domba Ekor Gemuk belum diketahui, apakah domba tersebut
merupakan keturunan Domba Ekor Gemuk dari Persia (Hardjosubroto, 1994). Bentuk
tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan Domba Ekor Tipis, sehingga dikategorikan
sebagai domba tipe pedaging dengan kualitas daging yang baik dan wol yang dapat
dimasukan kedalam kategori untuk pembuatan karpet. Domba Ekor Gemuk di
Indonesia diduga berasal dari Asia Barat dan Afrika Timur melalui jalur
perdagangan dan terjadinya persilangan dengan domba lokal (Devendra dan Mc
Leroy, 1982).
Domba Ekor Gemuk |
Karakteristik Domba Ekor
Gemuk yaitu badan lebih besar dibandingkan dengan domba yang lain, warna bulu
putih dan rapi tetapi kasar, kepalanya yang ringan dengan bentuk muka
melengkung, bentuk telinga kecil dan arahnya mendatar serta menyamping.
Pejantan dari domba jenis ini biasanya tidak bertanduk atau bertanduk tetapi
kecil, sedangkan betinanya tidak bertanduk. Bagian dada serasi dan kuat, bila
berjalan agak lamban karena keempat kakinya menanggung berat dari bobot badan
dan ekornya yang gemuk (Epstein, 1971).
Menurut Devendra dan Mc
Leroy (1982), panjang ekor normal domba ekor gemuk adalah 15-18 cm, bentuknya
“S” atau sigmoid, kecuali pada ujungnya yang berlemak kebanyakan menggantung
bebas. Ciri dari ekornya yang gemuk tersebut digunakan sebagai tempat untuk
mendeposit lemak, sehingga pada saat kekurangan pakan akibat kekeringan maka
lemak yang disimpan tersebut akan digunakan untuk proses metabolisme tubuhnya.
Sutama (1993) menambahkan bahwa bobot badan dewasa Domba Ekor Gemuk mencapai
27,2±4,7 kg untuk betina dan untuk jantannya adalah 30,5±6,9 kg. Sifat lainnya
dari domba ekor gemuk yaitu sangat prolifik dengan kemampuan beranaknya yang
bervariasi antara 1-3 ekor dengan rataan 1,6 ekor yang tergantung pada
induknya.
Daftar Pustaka
Hardjosubroto, W. 1994.
Aplikasi Pemuliaan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiarsana, Jakarta.
Devendra, C., & G. B. Mc
Leroy. 1982. Goat and Sheep Production in the Tropics. Longman Group Ltd,
Singapore.
Epstein, H. 1971. Domestic
Animal of China. Commonwealth Agricultural Bureaux. Farnham Royal, Bucks.
Sutama, I. K. 1993. Domba
Ekor Gemuk di Indonesia. Potensi dan Permaslahannya. Pros. Sarasehan Usaha
Ternak Domba dan Kambing Menyongsong Era PJPT II. Bogor.
0 Comment for "Domba Ekor Gemuk"