Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu

Selama masa laktasi berlangsung, baik produksi susu masa laktasi pertama dan selanjutnya sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain (Anonim, 2011c).

1.   Faktor Makanan
Sapi-sapi yang secara genetis baik, akan memberikan produksi susu yang baik pula. Akan tetapi, jika makanan yang diberikan tidak memadai, baik dari segi jumlah maupun mutu, maka untuk memenuhi kebuthan pokok hidup dan berproduksi akan dicukupi dengan mengorbankan persediaan zat-zat makanan yang ada di dalam tubuh dengan cara memobilisasikan zat-zat makanan yang tersimpan di dalam jaringan tubuh mereka. Jika sapi yang bersangkutan kehabisan zat-zat makanan yang harus dimobilisasikan, maka produksi susu akan menurun yang akhirnya akan membatasi pula sekresi air susu.


2.   Faktor Genetis
Faktor genetis ini bersifat individual, yang diturunkan dari induk dan bapak kepada keturunannya. Faktor genetis ini bersifat tetap, artinya sifat-sifat baik dan buruk dari tetua akan diwariskan kepada keturunan berikutnya dengan sifat-sifat yang sama seperti sifat-sifat yang dimiliki tetua. Faktor genetis ini akan menentukan jumlah produksi dan mutu air susu selama laktasi dengan komposisi zat-zat makanan tertentu sesuai dengan yang dimiliki oleh kedua induknya. Jika produksi susu induk dan pejantan jelek maka dengan tata laksana dan makanan yang serba baguspun tidak akan dapat memperbaiki produksi yang jelek dari warisan kedua induknya.

3.   Faktor Tatalaksana
Tatalaksana yang baik dan sempurna merupakan salah satu upaya untuk mencapai kesuksesan usaha ternak sapi perah. Mengandalkan faktor genetis saja tidaklah menjamin keberhasilan produksi. Sebab faktor genetis yang baik bukan jaminan terhadap jumlah produksi. Faktor genetis yang baik harus didukung dengan tatalaksana yang baik dan teratur. Tatalaksana pada masa laktasi yang perlu diperhatikan antara lain rangsangan pemerahan, pengaturan kering kandang, pencegahan penyakit, frekuensi pemerahan, pengaturan kelahiran dan perkawinan (service periode dan calving interval).

4.   Jaringan Sekresi/Kelenjar Susu
Jumlah dan besarnya jaringan kelenjar pada setiap sapi tidak sama, sebab sangat dipengaruhi oleh faktor kebakaan genetis. Kelenjar susu yang besar akan mampu menghasilkan susu yang banyak.

5.   Faktor Iklim
Iklim sangat mempengaruhi kehidupan sapi perah. Bagi sapi FH suhu lingkungan yang naik diatas normal, lebih dari 30oC, misalnya lingkungan yang kritis. Suhu yang tinggi memaksa sapi beradaptasi dengan berat, sehingga tidak dapat hidup dengan nyaman dan nafsu makan berkurang sehingga produksi susu berkurang.

6.   Faktor Umur
Sapi perah mencapai produksi tertinggi pada umur 7-8 tahun. Sedangkan sapi-sapi umur lanjut, 10 tahun ke atas produksi susunya akan semakin turun. Sebaliknya, sapi-sapi yang baru berproduksi pertama kali, produksi susu masih rendah.

7.   Faktor Berahi
Sapi-sapi yang sedang berahi, produksi susunya menurun akibat pengaruh hormon.

8.   Ukuran Tubuh
Sapi dengan ukuran besar akan mampu menampung bahan makan jauh lebih banyak dibandingkan sapi yang kecil. Ditambahkan oleh Zee (2009) bahwa bobot tubuh ternak perah berkorelasi positif dengan produksi susu dan volume ambing sangat berkorelasi dengan produksi susu. Ternak yang lambat dewasa dengan kurva pertumbuhan mendatar cenderung menghasilkan susu lebih banyak dibandingkan ternak yang tumbuh lebih cepat. Ternak perah mempunyai bobot badan lebih rendah daripada ternak pedaging. Faktor-faktor lain mempengaruhi tinggi rendahnya produksi susu pada ternak adalah ukuran dan bobot badan induk, umur, ukuran dan pertautan ambing, pertumbuhan, jumlah anak lahir per kelahiran dan suhu lingkungan.

Menurut Siregar (1995) bahwa salah satu yang mempengaruhi produksi susu adalah masa laktasi. Sejak melahirkan produksi susu akan meningkat dengan cepat sampai mencapai puncak produksi pada 35-50 hari setelah melahirkan. Setelah mencapai puncak produksi, produksi susu harian akan mengalami penurunan rataan 2,5% per minggu. Lama laktasi  yang paling ideal yaitu 305 hari atau sekitar 10 bulan.

Jumlah pemerahan setiap hari berpengaruh terhadap produksi susu. Pemerahan dua kali sehari produksi susu meningkat 40 % daripada pemerahan satu kali, pemerahan tiga kali lebih tinggi 5 - 20 % daripada dua kali dan pemerahan empat kali lebih tinggi 5 - 10% daripada pemerahan tiga kali (Zee, 2009).

Daftar Pustaka
Anonim. 2011c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Selama Masa Laktasi. http://uptdpuskeswan.blogspot.com/2010/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi. html. (diakses pada tanggal 16 Februari 2011).

Siregar, S. 1995. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharaan dan Analisa Usaha. Penebar Swadaya Anggota IKAPI, Jakarta.

Zee, Z. 2009. Peningkaatan Produksi Susu. http://yankurindu.blogspot. com/2009/10/ peningkatan-produksi-susu.html (diakses pada tanggal 18 Februari 2011).



Labels: Sapi Perah, Susu

Thanks for reading Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu . Please share...!

0 Comment for "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu "

Back To Top