Tanaman tebu termasuk salah satu
anggota dari familia Gramineae, sub familia Andropogonae. Banyak ahli
berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari Irian, dan dari sana menyebar ke
kepulauan Indonesia yang lain, Malaysia, Filipina, Thailand, Burma, dan India.
Dari India kemudian dibawa ke Iran sekitar tahun 600 M, dan selanjutnya oleh
orang-orang Arab dibawa ke Mesir, Maroko, Spanyol, dan Zanzibar. Tanaman tebu
mempunyai sosok yang tinggi kurus, tidak bercabang, dan tumbuh tegak. Tinggi
batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Kulit batang keras berwarna hijau,
kuning, ungu, merah tua, atau kombinasinya. Pada batang terdapat lapisan lilin
yang berwarna putih keabu-abuan dan umumnya terdapat pada tanaman tebu yang
masih muda. (Tjokroadikoesoemo dkk., 2005).
Klasifikasi ilmiah dari tanaman tebu
adalah sebagai berikut:
Kingdome
: Plantae
Divisio
: Spermathophyta
Sub
Divisio : Angiospermae
Class
: Monocotyledone
Ordo : Glumiflorae
Famili : Graminae
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum L. (Tarigan
dkk., 2006).
Pucuk
tebu merupakan limbah yang tidak banyak dimanfaatkan oleh produsen gula
sehingga berpotensi sebagai penyedia pakan ternak yang potensial. Selain itu,
tanaman tebu biasa dipanen pada musim kemarau sehingga dapat digunakan sebagai
alternatif pengganti rumput yang pada musim tersebut persediaannya sangat
berkurang (Priyanto, 2010). Menurut Muhtaruddin (2007) Pucuk tebu adalah bagian
ujung atas batang tebu berikut 4 sampai 7 lembar daun yang dipotong dari
tanaman tebu pada saat ditebang. Pucuk
tebu yang diperoleh pada saat panen mempunyai berat sekitar 14% dari berat
tebu. Pucuk tebu dapat digunakan sebagai
pengganti hijauan tanpa menimbulkan dampak negatif. Pemberian pucuk tebu pada
ternak ruminansia hanya dapat mencukupi kebutuhan hidup pokok ternak.
Pucuk tebu bukan saja
mengandung protein yang rendah, tetapi juga mineral dan vitamin rendah. Oleh
karena itu, pemberian pucuk tebu pada ternak ruminansia memerlukan bahan
suplementasi sebagai sumber protein, mineral dan vitamin. Pucuk tebu yang merupakan limbah
panenan tebu, potensinya sangat tergantung pada luas areal panen, varietas dan
produksi per satuan luas tanaman tebu. Menurut data yang diperoleh dari hasil
penelitian dinyatakan bahwa, 23% dari bagian ujung sebatang tebu adalah
merupakan pucuk tebu (Kuswandi, 2007).
Pucuk tebu merupakan limbah tanaman
yang sangat potensial sebagai pakan ternak karena jumlahnya tersedia banyak dan
tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Satu hektar kebun tebu akan diperoleh
180 ton biomassa / tahun yang terdiri atas 38 ton pucuk tebu dan 72 ton ampas
tebu yang mampu menyediakan pakan ternak sapi sebanyak 17 ekor dengan bobot
250-450 kg. Pucuk tebu yang dimanfaatkan sebagai
pakan ternak adalah ujung atas batang tebu berikut 4-7 helai daun yang dipotong
dari tebu yang dipanen untuk tebu bibit atau bibit giling. Bila dilihat dari
kandungan nutrisinya, protein kasar pucuk tebu lebih tinggi bila dibandingkan
kandungan protein kasar jerami padi maupun jerami jagung, akan tetapi kandungan
serat kasarnya adalah yang tertinggi (Sandi dkk., 2012).
Tabel. Kandungan Nutrisi Pucuk Tebu Dalam Bentuk Segar
Kandungan Zat
|
Kadar Zat (%)
|
Bahan Kering
Abu
Serat Kasar
Protein Kasar
Lemak Kasar
BETN
Sumber : Lamid., dkk (2012)
|
39,9
7,42
42,30
7,4
2,90
40,00
|
Daftar Pustaka
Kuswandi. .2007. Balai Penelitian Ternak .Teknologi Pakan untuk Limbah Tebu (Fraksi
Serat) sebagai Pakan Ternak Ruminansia.Bogor
Muhtaruddin. 2007. Kecernaan Pucuk Tebu Terolah Secara In Vitro [The In Vitro Digestibility Of Processed Sugarcane]. Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Priyanto, E. 2010. Pucuk Tebu. http://ilmuternakkita.blogspot.com. [diakses tanggal 15
Januari 2014.]
Sandi, S., Ali, M., dan M.
Arianto. 2012. Kualitas Nutrisi Silase Pucuk Tebu (Saccaharum Officinarum)
Dengan Penambahan Inokulan Effective Mikroorganisme-4 (EM-4). Fakultas Pertanian. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Tarigan, B. Y. Dan J. N. Sinulingga. 2006. Laporan
Praktek Kerja Lapangan di Pabrik Gula Sei Semayang PTPN II Sumatera Utara.
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tjokroadikoesoemo, P. S. Dan A.S. Baktir. 2005. Ekstraksi Nira Tebu. Yayasan Pembangunan
Indonesia Sekolah Tinggi Teknologi Industri, Surabaya
Labels:
Pakan Alternative
Thanks for reading Gambaran Umum Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L.). Please share...!
0 Comment for "Gambaran Umum Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L.)"