
Fontenot
et al. (1983) melaporkan bahwa rata-rata produksi buangan segar ternak
ayam petelur adalah 0,06 kg/hari/ekor, dan kandungan bahan kering sebanyak 26%
sedangkan dari pemeliharaan ayam pedaging kotoran yang dikeluarkan sebanyak 0,1
kg/hari/ekor dan kandungan bahan keringnya 25%. Komposisi rata-rata kotoran
ayam pedaging berdasarkan bobot basah disajikan pada Tabel 2.
Sumber
pencemaran dari usaha peternakan ayam berasal dari kotoran ayam yang berkaitan
dengan unsur nitrogen dan sulfida yang terkandung dalam kotoran tersebut, yang
pada saat penumpukan kotoran atau penyimpanan terjadi proses dekomposisi oleh
mikroorganisme membentuk gas amonia, nitrat, dan nitrit serta gas sulfida. Gas-gas
tersebut yang menyebabkan bau (Svensson, 1990; Pauzenga, 1991).
Daftar
Pustaka
Tabbu
C. R. & B. Hariono. 1993. Pencemaran lingkungan oleh limbah peternakan dan
cara mengatasinya. J. Ayam Sehat. 18: 7- 9.
Kumar
S, & T. D. Biswar. 1982. Biomass production from different animal excreta.
J. Indian Agr. Sci. 51: 513-520.
Charles,
R. T. & B. Hariono. 1991. Pencemaran lingkungan oleh limbah peternakan dan
pengelolaannya. Bull. FKG-UGM.X(2): 71-75.
Fontenot,
J. P., W. Smith, & A. L. Sutton. 1983. Altenatif utilization of animal
waste, J. Anim. Sci. 57: 221-223.
Svensson,
L. 1990. Puffing the lid on the dung heaps. Acid. Enviroment. Magazine. 9: 13-
15.
Labels:
Biosecurity,
Kotoran Ayam,
Lingkungan
Thanks for reading Kotoran Ayam dan Pencemaran Lingkungan Peternakan. Please share...!
0 Comment for "Kotoran Ayam dan Pencemaran Lingkungan Peternakan"