Usaha peternakan
ayam broiler terlihat mulai kembali berkembang setelah Indonesia dilanda krisis
pada tahun 1997. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan populasi
broiler dari tahun 2004 sampai tahun 2008 sebesar 16,58%, dari sekitar 779 juta
ekor menjadi 902 juta ekor (Ditjenak, 2009) seperti yang diperlihatkan pada
Tabel 1.
Jenis Ternak
|
Tahun (juta
ekor)
|
|||||
2004
|
2005
|
2006
|
2007
|
2008
|
||
Ayam Buras
|
276.989.054
|
278.953.778
|
291.085.191
|
272.251.141
|
243.423.389
|
|
Ayam Ras
Petelur
|
93.415.519
|
84.790.411
|
100.201.556
|
111.488.877
|
107.955.170
|
|
Ayam Ras
Pedaging
|
778.969.843
|
811.188.684
|
797.527.446
|
891.659.346
|
902.052.418
|
|
Usaha peternakan
ayam sering dijadikan sebagai sumber penyebab utama yang ikut mencemari lingkungan.
Oleh karena itu, agar peternakan ayam tersebut menjadi suatu usaha yang
berwawasan lingkungan dan efisien, maka tatalaksana pemeliharaan, perkandangan,
dan penanganan limbahnya harus selalu diperhatikan. Menurut Deptan (1991) dan
Deptan (1994) usaha peternakan dengan populasi tertentu perlu dilengkapi dengan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Untuk usaha peternakan ayam ras
pedaging, yaitu populasi lebih dari 15.000 ekor per siklus terletak dalam satu
lokasi, sedangkan untuk ayam petelur, populasi lebih dari 10.000 ekor induk
terletak dalam satu lokasi.
Labels:
Biosecurity,
Broiler,
Lingkungan
Thanks for reading Usaha Peternakan Ayam Broiler dan Lingkungan . Please share...!
0 Comment for "Usaha Peternakan Ayam Broiler dan Lingkungan "