Ikan nila
berasal dari Afrika bagian timur. Ikan nila memiliki bentuk tubuh yang pipih ke
arah vertikal (compress). Posisi mulutnya terletak di ujung hidung (terminal)
dan dapat disembulkan (Suyanto 2003). Morfologi ikan nila dapat dilihat pada
Gambar.
Menurut Saanin
(1984), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai
berikut:
Filum : Chordata
Subfilum :
Vertebrata
Kelas :
Osteichtyes
Subkelas :
Acanthopterygii
Ordo : Percomorphi
Subordo :
Percoidea
Famili :
Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis
niloticus
Ikan nila
memiliki ciri morfologis yaitu berjari-jari keras, sirip perut torasik, letak
mulut subterminal dan berbentuk meruncing. Selain itu, tanda lainnya yang dapat
dilihat dari ikan nila adalah warna tubuhnya hitam dan agak keputihan. Bagian
tutup insang berwarna putih, sedangkan pada nila lokal putih agak kehitaman
bahkan kuning. Sisik ikan nila berukuran besar, kasar dan tersusun rapi.
Sepertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Tubuhnya memiliki garis
linea lateralis yang terputus antara bagian atas dan bawahnya. Linea lateralis bagian
atas memanjang mulai dari tutup insang hingga belakang sirip punggung sampai
pangkal sirip ekor. Ukuran kepala relatif kecil dengan mulut berada di ujung
kepala serta mempunyai mata yang besar (Kottelat et al. 1993).
Ikan nila memiliki
kemampuan menyesuaikan diri yang baik dengan lingkungan sekitarnya. Ikan ini
memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga bisa
dipelihara di dataran rendah yang berair payau maupun dataran yang tinggi dengan
suhu yang rendah (Trewavas 1982). Ikan nila mampu hidup pada suhu 14-38 oC
dengan suhu terbaik adalah 25-30 oC dan dengan nilai pH air antara 6-8,5
(Suyanto 2003).
Perbedaan antara
ikan jantan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan juga ciri-ciri
kelamin sekundernya. Pada ikan jantan, di samping lubang anus terdapat lubang
genital yang berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran pengeluaran
kencing dan sperma. Tubuh ikan jantan juga berwarna lebih gelap, dengan tulang
rahang melebar ke belakang yang memberi kesan kokoh.sedangkan yang betina
biasanya pada bagian perutnya besar (Suyanto 2003). Perbedaan ciri morfologis
antara ikan nila jantan dengan ikan nila betina dapat dilihat pada Gambar.
Daftar Pustaka
Kottelat M,
Whitten AJ, Kartikasari SN, Wirjoatmojo S. 1993. Freshwater fishes of
Western Indonesia and Sulawesi. Hong Kong: Periplus Editions. Hlm: 344
Saanin H. 1984. Taksonomi
dan kunci identifikasi ikan. Jakarta: Bina Cipta.
Suyanto, R.
2003. Nila. Jakarta: Penebar Swadaya.
Trewavas, F.
1982. Tilapias: Taxonomi and Speciation . In R.S.V. Dullin and R.H. Low
Mc. Connell ( Eds ). The Biology and Culture of Tilapias . ICLARM
Converence , Mamalia.
Labels:
Ikan Air Tawar,
Nila,
Perikanan
Thanks for reading Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) . Please share...!
0 Comment for "Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) "