Kurma memiliki nama latin
Phoenix dactylifera L., yang berasal dari kata “phoenix”, yang berarti kurma,
dan “dactylifera” dari bahasa Yunani “daktulos” berarti jari (Linne, 2002).
Dransfield dan Uhl (2002) mengklasifikasikan kurma, yaitu:
Group : Spadiciflora
Order : Palmea
Family : Palmaceae
Sub-family : Coryphyoidae
Tribe : Phoeniceae
Genus : Phoenix
Species : Dactylifera L.
Kurma merupakan suatu sumber
makanan yang baik dengan nilai gizi tinggi. Dibandingkan dengan makanan dan
buah-buahan lain seperti buah aprikot: 520 kalori/kg; pisang: 970 kalori/kg;
jeruk: 480 kalori/kg; nasi: 1.800 kalori/kg; roti gandum: 2.295 kalori/kg;
daging (tanpa lemak): 2.245 kalori/kg, kurma mengandung lebih dari 3.000 kalori/kg.
Karbohidrat yang terkandung dalam kurma sebesar 70%, karbohidrat tersebut
terutama gula yaitu glukosa dan fruktosa.
Daging buah kurma mengandung
60-65% gula, sekitar 2,5% serat, 2% protein dan kurang dari 2% terdiri dari
lemak, mineral, dan unsur pectin (Zaid dan de Wet, 2002). Buah kurma juga
merupakan sumber zat besi, potassium dan kalsium, dengan sodium dan lemak yang
sangat rendah. Sebagai tambahan, mengandung sejumlah khlor, fosfor, tembaga,
magnesium, belerang dan silicon juga ditemukan di dalam buah kurma. Selain itu,
kurma juga mengandung vitamin A: 484 IU; vitamin B1: 0,77 IU; vitamin B2: 0,84
IU; dan vitamin B7: 18,9 IU. Sedangkan kandungan protein sekitar 1,7% berat
basah daging buah (Zaid dan de Wet, 2002).
Varietas kurma diklasifkasikan
menjadi tiga macam yaitu dry (kering), semidry (semi kering) dan soft (lunak).
Kurma varietas dry mengandung gula dengan proporsi yang tinggi dan oleh karena
itu mudah diawetkan secara alami, macamnya yaitu Sakkoti, Gondaila, Gargooda,
Bartamooda,dan Dagana. Kurma varietas semidry mirip dengan kurma kering, namun
lebih lembut dibandingkan kurma kering dan dapat dimakan dengan mudah, macamnya
yaitu ‟Amri, „Aglani, Gassasi, Saifani, dan Sakha.
Kurma varietas soft secara
komparatif mengandung proporsi gula yang sedikit dan tidak mudah kering secara
natural, macamnya yaitu Bint „Aisha, Hayâni, Samâni, Zaghlool, Amhât, Sîwi,
„Arâbi dan lain-lain (Brown, 1924). Kurma dapat dijadikan berbagai produk
seperti sirup kurma, sari kurma, cereal, cookies, cake, roti dan sebagainya.
Kurma yang diproduksi sebagai sirup kurma dan sari kurma menghasilkan limbah
(by-product) berupa ampas kurma. Jenis kurma yang digunakan yaitu kurma red
siyer atau sair berasal dari Iran yang merupakan varietas semi-dry dengan
kandungan air dibawah 16% dan gula 70%. Umumnya dipanen pada bulan Oktober dan
memiliki warna dark brown (Sahravi, 2011). Penelitian terhadap ampas kurma
sebagai pakan domba masih belum dilakukan, namun di Kesultanan Oman terdapat
penelitian pemberian by-product kurma yaitu biji kurma, daun pohon kurma, dan
by-product dari industri seperti date fiber dan sirup sebagai pengganti
konsentrat komersial untuk domba Omani (Mahgoub et al., 2005). Al-Masri (2005)
dalam penelitiannya menyebutkan kandungan energi, protein kasar, dan serat
kasar dalam biji kurma berturut-turut yaitu
9,4 MJ/kg DM; 57 g/kg DM; dan
116 g/kg DM.
Labels:
Limbah Pertanian
Thanks for reading Ampas Kurma Sebagai Bahan Pakan Ternak. Please share...!
1 Comment for "Ampas Kurma Sebagai Bahan Pakan Ternak"
Apa d jual ampas kurma nya