Karbohidrat merupakan komponen terbesar dalam tanaman yang termasuk di
dalamnya adalah gula sederhana, pati, selulosa, getah, dan substansi lainnya
(Millamena dalam SEADFEC 2002). Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah
dan dapat menggantikan atau menghemat penggunaan protein (protein sparing effect) yang lebih mahal sebagai sumber energi (Millamena
dalam SEADFEC 2002). Hal yang sama dinyatakan oleh Watanabe (1988) bahwa
karbohidrat merupakan sumber energi yang murah dan berlimpah di alam, sehingga
penggunaannya menjadi subjek yang penting untuk pengembangan budidaya ikan.
Setiap jenis ikan memiliki kemampuan yang berbeda dalam mencerna
karbohidrat. Kandungan karbohidrat dalam pakan harus digunakan pada kandungan yang
paling tinggi yang dapat ditoleransi oleh ikan (NRC 1993). Dalam pakan,
karbohidrat terdapat dalam bentuk bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan serat
kasar (Zooneveld et al, 1991).
Sumber karbohidrat seperti pati digunakan dalam pakan sebagai perekat (binder) dalam pakan ikan dan
udang untuk meningkatkan ketahanan pakan dalam air (water stability) (Millamena et al. 2002).
Kadar optimum karbohidrat dalam pakan ikan sulit untuk ditentukan
karena protein dan lemak mendahului fungsi karbohidrat sebagai sumber energi
(Nagai dan Ikeda, 1973; Furuichi, 1988 dalam Watanabe, 1988). Tetapi pada
umumnya ikan karnivora dapat memanfaatkan karbohidrat secara optimal sebanyak
10-20% dalam pakan, sedangkan ikan omnivora rata-rata 30-40% (Furuichi dalam
Watanabe, 1988). Ikan omnivora seperti nila dan mas lebih dapat mencerna pati (starch) daripada jenis ikan
karnivora. Hal ini karena ikan omnivora memiliki enzim amylase yang lebih baik
untuk menghidrolisis pati (Nagayama dan Saito, 1968; Furuichi, 1988 dalam
Watanabe 1988). Karbohidrat berupa pati dihidrolisis oleh enzim menjadi bentuk
dextrin, maltosa, dan terakhir glukosa. Glukosa merupakan produk utama yang
terbentuk dari hidrolisis karbohidrat komplek dalam proses pencernaan
(Millamena et al.,
2002). Setelah itu glukosa akan dioksidasi dalam sel untuk menghasilkan
energi dan disimpan dalam hati dan otot
sebagai glikogen (Tucker dan Hargreaves, 2004).
Sumber pati yang berbeda akan menyebabkan perbedaan nilai kecernaan
karbohidrat (Millamena et al., 2002). Hal ini dipengaruhi oleh kandungan amilosa dan amilopektin
(Guillaume et al.,
2001) yang terdapat dalam pati. Dimana amilosa lebih mudah dicerna daripada
amilopektin karena perbedaan struktur rantainya (Muhtadi dan Sugiyono, 1992
dalam Suryani 2001). Oleh karena itu, semakin besar rasio amilosa dan
amilopektin, maka nilai kecernaan karbohidrat menjadi semakin baik
(Cruz-suarez, 1994 dalam Noegroho, 2000). Marini (1997) dalam Suryani (2001)
melaporkan bahwa kandungan amilosa dalam pati adalah berkisar 10-20% sedangkan
amilopektin 80-90%. Adapun menurut Bennion (1980) dalam Suryani (2001)
menyatakan bahwa proporsi amilosa adalah 17-32% dari total pati.
Sumber :
Guillaume, Jean et. al.. 2001. Nutrition and Feeding of Fish and Crusteceans. Department of
Zoology, Univ. of Aberdeen, UK. (http://books .google
.co.id/books?id=As0flTZo_EAC&pg=
PR4&dq=Guillaume,+Jean+et.+al..+1999.+Nutrition+and+Feeding+of+Fish&ei=ugAJS93RLY_
8lATUvPnUCQ#v=onepage&q=amylopectin&f=false). [November 2009]\
Millamena, Oseni M.. 2002. Introduction
to Nutrition in Tropical Aquaculture. Dalam Nutriotion InTropical Aquac. Southeast
Asian Fisheries Development Center. Tigbauanm Iloilo, Philippines.
National Research Council. 1993. Nutrien Requirement of Fish. National
Academy Press, Washington DC.
Noegroho, FP. 2000. Pengaruh Penggunaan Tepung Terigu, Tepung Singkong
(Menihot esculenta) dan Campuran Keduanya Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius sp.). Skripsi. Departemen
Budidaya Perairan. Institut Pertanian Bogor.
Suryani, Asri. 2001. Pengaruh Pemasakan Tepung Singkong Sebagai Sumber
Karbohidrat Terhadap Kecernaan dan Efisiensi Pakan Ikan Mas Cyprinus carpio L. [Skripsi]. Program
Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor.
Suryani, Asri. 2001. Pengaruh Pemasakan Tepung Singkong Sebagai Sumber
Karbohidrat Terhadap Kecernaan dan Efisiensi Pakan Ikan Mas Cyprinus carpio L. [Skripsi]. Program
Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut
Pertanian Bogor.
Webster CD dan Lim C. 2002. Nutrien Requirement and Feeding of Finfish
for Aquaculture. Aquaculture Research Center. Kentucky State University
Labels:
Ikan Air Tawar,
Perikanan
Thanks for reading Kebutuhan Karbohidrat Ikan Nila. Please share...!
0 Comment for "Kebutuhan Karbohidrat Ikan Nila"