Ikan jurung (Tor tambra)
termasuk ke dalam famili Cyprinidae, ordo Cypriniformes merupakan salah satu
spesies ikan air tawar yang mempunyai nilai ekonomis dan budidaya yang tinggi.
Cyprinidae berasal dari Asia dan menyebar ke benua Afrika serta Amerika. Famili
ini memiliki sekitar 1600 spesies (Kotellat et al, 1993). Populasi dari ikan
jurung ini tergolong langka, meskipun upaya konservasi dari ikan ini telah
dilakukan oleh masyarakat di alam agar tetap berkembang.
Dalam ilmu biologi, ikan jurung
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Actinopterygii
Subclass : Neopterygii
Order : Cypriniformes
Family : Cyprinidae
Genus : Tor
Spesies : Tor tambra
Morfologi Ikan Jurung (Tor
tambra)
Secara morfologis ikan Tor mempunyai
bibir bawah yang berubah menjadi tonjolan berdaging, atau paling sedikit dua
lekukan yang membatasi posisi tonjolan, lekukan di belakang bibir tidak
terputus, tidak ada tulang keras pada rahang bawah, sirip dubur lebih pendek
daripada sirip punggung, bibir bawah tanpa celah (Dinas Perikanan Daerah
Sumatera Utara, 1994). Ikan Tor umumnya mempunyai ciri-ciri berupa
cuping dengan ukuran sedang pada bagian bibir bawah yang tidak mencapai sudut
mulut dan jari-jari terakhir sirip punggung yang mengeras memiliki panjang yang
sama dengan panjang kepala tanpa moncong. Bentuk tubuh pipih memanjang, dengan
warna tubuh keperakan pada ikan muda dan berangsur-angsur berubah menjadi
kuning kehijauan yang tampak pada ikan dewasa (Barabes, 2008).
Ikan tambra memiliki sirip
dorsal yang memiliki 3 duri dan 8-9 jari-jari lemah, sirip anal 3 duri dan 5
jari-jari lemah, sirip dada 1 duri dan 14-16 jari-jari lemah, sirip perut 2
duri dan 8 jari-jari lemah, 24-28 sisik pada linea lateralis. Tinggi tubuh
3,4-3,8 SL, 4,3-4,6 TL. Panjang kepala 4,3 SL dan 5,4 TL. Diameter mata 4 HL,
sekitar 1 1/3 terhadap moncong dan mendekati dua terhadap jarak antar mata.
Mulut inferior, bibir tebal, pada pertengahan bibir bawah tidak terdapat cuping
dan hanya berupa kulit. Sungut moncong hampir sama atau lebih panjang
dibandingkan mata, lebih pendek dibandingkan sungut rahang atas. Panjang
operkulum 1 ½ - 1 ¾ terhadap tingginya. Awal sirip dorsal sebelum sirip perut,
berhadapan dengan sisik ke 7 atau 8 dari linea lateralis, dan 8-9 sisik di
depan sirip dorsal. Sirip dorsal cekung, duri ketiga kuat dan lebih pendek
daripada panjang kepala tanpa moncong. Sirip anal membulat dan tidak mencapai
ekor, jari-jari sirip anal yang terpanjang lebih pendek dibandingkan duri sirip
dorsal. Sirip ventral lebih pendek dibandingkan sirip dada maupun sirip dorsal,
terletak jauh dari anus, berjarak dua baris sisik dari linea lateralis. Sirip
ekor menggarpu, ujungnya meruncing tajam. Batang ekor dikelilingi 12 sisik.
Warna tubuh keperakan, bagian belakang gelap (Haryono dan Tjakrawidjaja, 2005).
Ciri kelamin sekunder
(dimorfisme jenis kelamin) berguna untuk membedakan jenis kelamin jantan dan
betina secara morfologis tanpa harus melakukan pembedahan terhadaporgan
reproduksinya. Hasil pengamatan terhadap dimorfisme jenis kelamin ikan tambra
mempunyai penampakan yang berbeda antara jantan dan betinanya, yang meliputi
ciri primer antara ovarium dan testes maupun ciri sekunder. Perbedaan secara
morfologi antara ikan tambra jantan dan betina, antara lain pada bentuk dan
warna tubuh, terdapatnya tubus pada pipi ikan jantan, bentuk papilla pada
lubang genital. Ciri kelamin sekunder merupakan pengamatan gabungan antara
hasil pembedahan terhadap organ reproduksi sebagai pembuktian terhadap ciri
secara morfologi. Selain itu jika perut ditekan keluar telur berarti betina dan
jika keluar cairan putih susu/sperma berarti jantan (Haryono, 2006).
0 Comment for "Ikan jurung (Tor tambra) "