Produktivitas itik meliputi umur dewasa kelamin,
kecepatan pertumbuhan badan, produksi telur, ketahanan itik untuk terus
bertelur dan kualitas telur (Muslim, 1992). Ransum dengan kualitas baik akan
menghasilkan produksi yang tinggi dan dapat dipertahankan sampai akhir masa
produksi. Keadaan ini dapat dicapai bila terjadi keseimbangan antara energi dan
protein serta zat-zat makanan lainnya seperti lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral.
Itik umumnya mengalami usia masak kelamin pada umur
20-22 minggu dan lama produksi selama 15 bulan. Itik mengalami puncak produksi
tertinggi pada umur 27-32 minggu (Muslim, 1992). Produksi telur dipengaruhi
oleh dua faktor penting yaitu faktor genetik dan lingkungan. Faktor genetik
yang mempengaruhi produksi telur adalah umur masak kelamin, sedangkan faktor
lingkungan adalah pakan, pemeliharaan, suhu lingkungan dan kesehatan (Muslim,
1992).
Penilaian produktivitas telur dari sekelompok itik
adalah dengan menghitung produksi harian atau PTH (Produksi Telur Harian).
Produktivitas telur baik bila nilai PTH tersebut lebih dari 60%. Itik mempunyai
nilai PTH tinggi bila dipelihara tidak lebih dari umur 18 bulan (Hardjosworo
dan Rukmiasih, 1999).
Sumber
Hardjosworo,
P. dan Rukmiasih. 1999. Itik Permasalahan dan Pemecahan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Muslim, D. A. 1992. Budidaya Mina Itik. Cetakan Pertama.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
0 Comment for "Produksi Telur Itik Lokal "