Ayam arab merupakan ayam lokal
pendatang yang berasal dari wilayah Eropa. Di Eropa dikenal beberapa jenis ayam
lokal petelur unggul, antara lain bresse di Prancis, hamburg di Jerman, mesian
di Belanda, dan braekels di Belgia. Diantara jenis ayam lokal tersebut, ayam
braekels adalah jenis ayam lokal petelur introduksi yang paling dikenal di
Indonesia. Ayam braekels mempunyai nama lain yaitu Gallus turcicus. Ayam arab
merupakan keturunan dari ayam braekels bersifat gesit, aktif, dan daya tubuhnya
kuat (Diwyanto dan Prijono, 2007).
Ayam arab yang berada di
Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu ayam arab silver dan ayam arab merah
Golden red. Menurut asal usulnya, ayam arab silver diduga merupakan hasil
persilangan antara ayam jantan arab asli Silver braekels dengan betina lokal
petelur. Ayam arab merah Golden red mempunyai bobot dewasa jantan sekitar
1,4-2,1 kg dengan betinanya sekitar 1,1-1,6 kg yang mempunyai keunggulan dalam
produksi telur dan ayam arab Silver jantan dewasa mencapai 1,4-2,3 kg,
sedangkan pada ayam arab Silver betina dewasa, bobot badan mencapai 0,9-1,8 kg
(Diwyanto dan Prijono, 2007).
Keunggulan dari ayam ini
adalah mempunyai produksi telur yang bagus, sehingga ayam lokal mempunyai
potensi besar untuk dikembangkan menjadi sebuah industri perunggasan (Iskandar,
2006) Secara genetis ayam arab tergolong rumpun ayam lokal unggul, karena
memiliki kemampuan produksi telur yang tinggi. Kebanyakan masyarakat
memanfaatkan ayam arab ini untuk menghasilkan telur bukan untuk pedaging,
karena ayam arab memiliki daging yang tipis dibanding dengan ayam lokal lainnya
dan memiliki kulit yang hitam, disamping bobot afkirnya yang tergolong rendah
yaitu hanya mencapai 1,1-1,2 kg, sehingga dagingnya kurang disukai masyarakat
(Natalia et al., 2005).
Labels:
Ayam Arab
Thanks for reading Ayam Arab . Please share...!
0 Comment for "Ayam Arab "