Ternak Obat tradisional
merupakan obat yang terbuat dari bahan alami terutama yaitu tumbuhan. Secara
keseluruhan pada tanaman obat terdapat rimpang, daun, batang, akar, bunga, dan
buah mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, phenolik, triterpenoid, minyak
atsiri, glikosida yang bersifat sebagai antiviral, anti bakteri dan
imunomodulator. Komponen senyawa aktif tersebut bermanfaat dalam menjaga 4
kesegaran tubuh dan dapat memperlancar peredaran darah (Zainuddin dan Wibawan,
2007). Berbagai senyawa aktif tersebut merupakan komponen antioksidan. Menurut
sumbernya, antioksidan digolongkan menjadi dua yaitu antioksidan alami dan
antioksidan sintesis. Antioksidan alami berasal dari tumbuhan, baik dari bagian
tumbuhan yang dapat dimakan ataupun dari bagian tumbuhan lainnya (Pratt dan
Hudson, 1990).
Jahe Jahe (Zingiber of
ficinale L.) merupakan tanaman herbal, tegak, tinggi sekitar 30-60 cm.
Mempunyai batang semu, beralur, berwarna hijau, daun tunggal, berwarna hijau
tua, helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, dan pangkalnya
tumpul. Panjang daun lebih kurang 20-40 cm dan lebarnya sekitar 2-4 cm. Bunga
majemuk berbentuk bulir, tangkai perbungaan panjangnya lebih kurang 25 cm,
berwarna hijau merah. Kelopak berbentuk tabung, bergigi tiga. Mahkota bunga
berbentuk corong panjangnya. 2-2,5 cm, berwarna ungu. Buah kotak berbentuk
bulat sampai bulat panjang, berwarna coklat. Biji bulat berwarna hitam. Akar
serabut, berwarna putih kotor. Rimpangnya bercabang-cabang, tebal dan agak
melebar (tidak silindris), berwarna kuning pucat. Bagian dalam rimpang berserat
agak kasar, berwarna kuning muda dengan ujung merah muda. Rimpang berbau khas,
dan rasanya pedas menyegarkan. Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya terdapat
3 varitas jahe, yaitu jahe besar (disebut juga jahe gajah atau jahe badak),
jahe kecil (atau jahe emprit), dan jahe merah (atau jahe sunti). Diantara
ketiga varitas tersebut yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional
adalah jahe merah, terutama bila yang diperlukan adalah khasiat minyak
atsirinya (Matondang, 2007).
Muchtadi dan Sugiyono (1992) menyatakan bahwa
rimpang jahe pada umumnya mengandung minyak atsiri (0,25%-3,3%), lemak (6%-8%),
protein 9%, karbohidrat 50%, vitamin khususnya niacin dan vitamin A, beberapa
jenis mineral dan asam amino. Jahe dapat merangsang kelenjar pencernaan, baik
untuk membangkitkan nafsu makan dan pencernaan. Minyak atsiri dalam jahe
berfungsi untuk memperbaiki pencernaan, perut kembung, menguatkan lambung
sehingga tidak mudah luka atau memecah gas dalam perut sehingga pencernaan
menjadi normal kembali serta menambah nafsu makan
(Depkes.RI.No.383/12.01/1999).
Labels:
Bahan Pakan
Thanks for reading Bahan Jamu . Please share...!
0 Comment for "Bahan Jamu "