Akar
Tanaman kopi termasuk tanaman berkeping dua
(dikotil). Perakaran kopi Arabika relatif dalam dibandingkan dengan perakaran
kopi Robusta hal tersebut menyebabkan kopi Arabika lebih tahan kekeringan
dibandingkan dengan kopi Robusta (Raharjo 2012). Lebih dari 90% dari berat akar
terdapat pada lapisan tanah 0-30 cm, sehingga kopi Arabika responsif terhadap
kandungan bahan organik, perlakuan tanah dan persaingan gulma. Akar kopi
menghendaki banyak oksigen, oleh karena itu struktur fisik tanah yang baik
sangat diperlukan untuk pertumbuhan optimum kopi (Yahmadi 1972). Tanaman kopi
berakar tunggang, lurus ke bawah dan kuat dengan panjang 45-50 cm. Akar
tunggang tersebut terdapat 4-8 akar samping dengan panjang 1-2 m (PTPN XII
2013).
Batang
Batang yang tumbuh dari biji disebut batang pokok,
beruas-ruas dan tampak jelas pada saat tanaman itu masih muda. Pada tiap ruas
tumbuh sepasang daun yang berhadapan dan tumbuh dua macam cabang yaitu cabang
orthotrop dan cabang plagiotrop. Cabang orthotrop merupakan cabang yang tumbuh
tegak lurus atau vertikal dan dapat menggantikan kedudukan batang jika batang
patah atau terpotong. Cabang plagiotrop merupakan cabang atau ranting yang
tumbuh horizontal. Cabang tersebut merupakan cabang tempat tumbuhnya bunga atau
buah. Tidak terdapat banyak perbedaan antara batang kopi Arabika dibandingkan
dengan batang kopi Robusta (PTPN XII 2013).
Daun
Daun merupakan salah satu organ yang dapat digunakan
untuk membedakan jenis tanaman kopi. Daun kopi umumnya berbentuk bulat seperti
telur, bergaris ke samping, bergelombang, berwarna hijau pekat dan meruncing di
bagian ujungnya. Daun tumbuh dan tersusun secara berdampingan di ketiak batang,
cabang dan ranting. Sepasang daun terletak di bidang yang sama di cabang dan
ranting yang tumbuh mendatar. Daun tanaman kopi Arabika bertekstur kurus
memanjang, tebal, berwarna hijau kuat pekat, dan bergaris gelombang seperti
talang air (PTPN XII 2013).
Bunga
Bunga kopi terbentuk pada akhir musim hujan dan akan
menjadi buah hingga siap petik pada awal musim kemarau. Setelah terjadinya
penyerbukan, kopi akan menghasilkan kuntum bunga. Setiap ketiak daun
menghasilkan 2-4 kelompok bunga, selanjutnya setiap kelompok bunga menghasilkan
4-6 kuntum bunga, sehingga di setiap ketiak daun menghasilkan 8-24 kuntum
bunga. Kuntum bunga kopi berukuran kecil yang tersusun dari kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, tangkai putik, dan bakal buah. Kelopak bunga
berwarna hijau. Mahkota bunga terdiri atas 3-8 helai daun. Benang sari terdiri
atas 5-7 helai. 4 Tangkai putik terdiri atas dua sirip berukuran kecil yang
panjang (Panggabean 2011).
Buah
Buah sebagian besar terdapat pada cabang primer dan
sekunder. Waktu yang dibutuhkan bunga sampai menjadi buah masak memerlukan 9-10
bulan. Buah kopi mentah berwarna hijau muda, kuning setelah masak dan berwarna
merah atau merah tua setelah matang (ripe). Ukuran buah kurang lebih 1.5 cm x
1.0 cm dan bertangkai pendek. Buah kopi memiliki dua keping biji. Biji tersebut
memiliki dua bidang yaitu, bidang datar (perut) dan bidang cembung (punggung).
Tidak semua bakal buah bisa menjadi buah sampai masak melainkan ada yang gugur
setelah berumur 8-10 minggu (masa kritis) karena kelembaban tinggi atau buah
mengering karena kekurangan air (PTPN XII 2013).
Biji
Bentuk biji kopi Arabika agak memanjang, bidang
cembung tidak terlalu tinggi. Bagian ujung biji lebih mengkilap, tetapi jika
dikeringkan berlebihan akan terlihat retak atau pecah. Celah tengah (center
cut) di bagian datar (perut) tidak lurus memanjang ke bawah, tetapi berlekuk.
Biji yang sudah dipanggang (roasting) pada bagian celah tengah terlihat putih
(Panggabean 2011).
Labels:
Kopi
Thanks for reading Morfologi Kopi Arabika (Coffea arabica L.) . Please share...!
0 Comment for "Morfologi Kopi Arabika (Coffea arabica L.) "