Pakan adalah bahan yang
dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan hara atau nutrien
yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan, reproduksi
(birahi, konsepsi, kebuntingan) serta laktasi. Bahan pakan dapat dibagi menjadi
dua kelompok yaitu konsentrat dan bahan berserat. Konsentrat (produk bijian dan
butiran) serta bahan berserat (jerami atau rumput) merupakan komponen atau
penyusun ransum (Blakely dan Bade, 1991).
Hijauan merupakan bahan pakan
yang mengandung serat kasar yang tinggi. Hijauan memiliki kandungan serat kasar
lebih dari 18% dalam bahan kering. Serat kasar merupakan komponen utama dari
dinding sel hijauan, komponen ini sangat susah untuk dicerna (Field, 2007).
Serat adalah struktur karbohidrat pada dinding sel tanaman. Serat terdiri atas
bahan yang lebih mudah dicerna (hemi-selulosa) dan fraksi yang sangat sukar
dicerna (sellulosa dan lignin). Semua tanaman pakan mengandung serat tetapi
daya cerna dan fungsinya sangat bervariasi. Serat juga dibutuhkan oleh ternak
untuk membantu memproduksi saliva yang akan digunakan sebagai bahan buffer di
dalam rumen (Meal and Livestock Association, 2009).
Bahan pakan berupa hijauan
termasuk pakan kasar, yakni bahan pakan yang berserabut kasar tinggi. Hewan
memamah biak seperti sapi justru akan mengalami gangguan pencernaan bila
kandungan serat kasar di dalam ransum terlalu rendah. Kandungan serat kasar
untuk ternak sapi paling sedikit 13% dari bahan kering di dalam ransum. Peranan
hijauan yang harus disajikan pada ternak sapi tidak bisa digantikan seluruhnya
dengan pakan penguat yang kandungan serat kasarnya relatif lebih rendah. Sebab,
pakan kasar ini berfungsi menjaga alat pencernaan agar bekerja baik, membuat
kenyang dan mendorong keluarnya kelenjar pencernaan. Pertambahan bobot badan
atau besar hewan akan bertambah lebih cepat daripada kapasitas konsumsinya,
maka pemberian hijauan biasanya dikurangi secara bertahap agar konsumsi
biji-bijian dapat mencapai minimum 1,5 persen dari bobot badan. Untuk anak
sapi, karena peningkatan bobot badannya yang relatif lebih cepat daripada
yearling atau feeder umur 2 tahun, pemberian hijauan biasanya tidak perlu
dikurangi (Parakkasi, 1999).
Konsentrat atau bahan pakan
penguat adalah pakan berkonsentrasi tinggi yang mengandung protein kasar dan
energy yang cukup dengan kadar serat kasar yang relatif rendah dan mudah
dicerna. Bahan pakan penguat ini meliputi bahan pakan yang berasal dari
biji-bijian seperti jagung giling, menir, bulgur, hasil ikutan pertanian atau
pabrik seperti dedak, bekatul, bungkil kelapa sawit, tetes dan berbagai umbi.
Fungsi konsentrat ini adalah meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan
pakan lain yang nilai gizinya rendah. Sehingga sapi yang sedang tumbuh ataupun
yang sedang dalam periode penggemukan harus diberikan konsentrat yang 6 cukup,
sedangkan sapi yang digemukkan dengan sistem dry lot fattening diberikan justru
sebagian besar berupa pakan penguat (Church, 1991). Pakan yang digunakan pada
pemeliharaan intensif biasanya konsentrat penuh atau 60% konsentrat dan 40%
hijauan (Blakely dan Bade, 1991). Menurut Neumann dan Lusby (1986), rasio
pemberian pakan dalam sistem intensif yaitu 95% konsentrat dan 10-15% hijauan
makanan ternak. Parakkasi (1999) menyatakan bahwa sapi dewasa (finish-sedang)
dapat mengkonsumsi pakan dalam bahan kering sebesar 1,4% sedangkan untuk sapi
yang lebih besar dapat mencapai 3% bobot badan.
Labels:
Pakan
Thanks for reading Pakan Sapi Potong Ongole. Please share...!
0 Comment for "Pakan Sapi Potong Ongole"