Kayu manis (Cinnamomum
burmani) merupakan rempah-rempah dalam bentuk kulit kayu yang biasa
dimanfaatkan masyarakat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Sifat kimia dari
kayu manis ialah hangat, pedas, wangi, dan sedikit manis. Sementara itu,
kandungan kimianya antara lain minyak atsiri, safrole, sinamadehide, eugenol,
tanin, damar, kalsium oksanat, dan zat penyamak (Fauzan, 2008). Kayu manis
memang memiliki efek farmakologis yang dibutuhkan dalam obat-obatan. Kayu manis
ini dapat meningkatkan nafsu makan pada ternak. Tumbuhan yang kulit batang,
daun, dan akarnya bisa dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Kandungan kimia ada
terdapat dalam kayu manis adalah minyak atsiri, eugenol, safrole,
sinamaldehide, tanin, kalsium oksalat, damar, dan zat penyamak. Sifat kimia
dari kayu manis adalah pedas, sedikit manis, hangat, dan wangi.
Manfaat tanin dapat mereduksi
stres oksidatif makrofag, dan menghambat pembentukan aterosklerosis. Tanin di
dalam tubuh akan berikatan dengan protein tubuh dan akan melapisi dinding usus,
sehingga penyerapan lemak dihambat. Selain itu juga, tanin melindungi usus
terhadap asam lemak tak jenuh. Proses perlindungan yang dilakukan tanin berupa
pemadatan lapisan lendir saluran pencernaan sehingga menghambat penyerapan
zat-zat makanan (termasuk lemak dan kolesterol) oleh saluran pencernaan. Selain
itu, tanin diketahui memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga timbunan
kedua sumber kalori ini dalam darah dapat dihindari atau dengan kata lain
kolesterol dan gula darah turun (Kurnia et al., 2010)
0 Comment for "Penggunaan Kayu Manis di Pakan Ternak "