Ternak kambing pertama kali
dijinakkan sejak jaman prasejarah. Ternak kambing merupakan salah satu hewan
yang tertua dijinakkan oleh manusia. Semua ternak kambing adalah binatang
pegunungan yang hidup di lereng-lereng bukit sampai lereng yang curam
(Williamson dan Payne, 1978) Ternak kambing pertama kali dipelihara didaerah
pegunungan Asia Barat pada kurun waktu 8.000-7.000 SM. Jadi, sebagai ternak
kambing lebih tua dari pada sapi. Diduga kambing yang dipelihara saat ini
(Capra aegagrus hircus) berasal dari keturunan tiga macam kambing liar yaitu
Benzoar goat atau kambing liar Eropa (Capra aegagrus), kambing liar India
(Capra aegagrus blithy) dan Markhor goat atau kambing Markhor (Capra
falconeri). Persilangan yang terjadi antara ketiga jenis kambing tersebut
menghasilkan keturunan yang subur (Mulyono dan Sarwono, 2004). Kambing
merupakan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat luas, karena memiliki
sifat yang menguntungkan bagi pemeliharaannya seperti, ternak kambing mudah
berkembang biak, tidak memerlukan modal yang besar dan tempat yang luas, dapat
digunakan memanfaatkan tanah yang kosong dan membantu menyuburkan tanah, serta
dapat dibuat sebagai tabungan (Sasroamidjojo dan Soeradji, 1978)
Kambing Boer
Kambing Boer berasal dari
Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal
tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal dari India dan Timur dekat.
Kambing ini tahan hidup di padang penggembalaan yang kering di daerah tropik
dan sub-tropik asal tidak lembab. Kambing boer yang dimuliakan adalah yang
berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan dengan makanan yang baik
merupakan pedaging yang istimewa (Mason, 2002)
Mulai tahun 1920-an, banyak usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu kambing boer memalui pemuliabiakan terseleksi
untuk produksi daging. Pola warna yang disukai adalah kepala dan leher berwarna
coklat dengan badan serta kaki berwarna putih dan kulit berpigmen pada bagian
tubuh yang terpapar sebagai pelindung sengatan matahari. Tanduk menonjol dengan
baik, telinga lebar dan menggantung. Kambing boer memiliki angka reproduksi
tinggi yaitu 7% kembar tiga, 50% kembar dua dan menghasilkan susu dan kulit
yang bermanfaat cukup baik (Davendra dan Burns, 1994).
Labels:
Kambing
Thanks for reading Gambaran Umum Ternak Kambing Boer. Please share...!
0 Comment for "Gambaran Umum Ternak Kambing Boer"