Menurut Gillin dan Soeharjo Seokamto ( 2007: 55-56):
“Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antar orang-perorang, antar kelompokkelompok manusia,
maupun antar orang-perorang dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu,
interaksi dimulai pada saat itu misalnya mulai dari menegur, berjabat tangan,
saling berbicara, bahkan mungkian berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu
merupakan bentukbentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka
tersebut saling berbicara atau saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial
telah terjadi, karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebutkan
perubahan-perubahandalam perasaan maupun syaraf orangorang yang bersangkutan,
yang disebabkan oleh misalnya bau keringat, minyak wangi, suara berjalan,
dll.Semua itu menimbulakan kesan didalam pikiran seseorang, yang kemudian,
menentukan tindakan apa yang akan dilakukan (Soerjono Soekamto)”.
Interaksi sosial terjadi apabila dalam masyarakat
terjadi kontak sosial dalam satu komunitas. Interkasi terjadi dua orang atau
kelompok saling bertanya atau pertemuan antara individu dengan kelompok dimana
komunitas terjadi diantara kedua belah pihak. Kontak sosial dalam komunitas
merupakan syarat mutlak dalam proses interaksi sosial, sehingga tanpa kedua
unsur ini sangatlah mustahil jika interaksi dapat terjadi dengan baik.
Interaksi sosial dimaksud sebagai pengaruh timbal balik antara individu dengan
golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya
dalam usaha untuk mencapai tujuannya (Abu Ahmadi 2007:10).
Menurut Soleman B.Taneko ada beberapa bentuk
interaksi sosial yang terdiri dari :
1. Kerjasama Kerjasama merupakan usaha bersama
antara individu atau kelompok untuk mencapai satu tujuan bersama. Proses
terjadinya kerjasama lahir apabila diantara individu dan kelompok yang
bertujuan memiliki satu tujuan yang sama yang ingin mereka capai. Begitu pula
apabila individu atau kelompok merasa adanya ancaman dan bahaya dari luar, maka
proses kerjasama ini akan bertambah kuat diantara mereka.
2. Persaingan Persaingan adalah proses sosial,
dimana individu atau kelompok berjuang dan bersaing untuk mencari keuntungan
pada bidang-bidang kehidupan yang menjadi pusat perhatian umum dengan cara
menarik perhatian publik dan dengan mempertajam prasangka yang telah ada namun
tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
3. Konflik Konflik merupakan proses sosial dimana
individu ataupun kelompok menyadari perbedaan-perbadaan, misalnya dalam ciri
badaniah, emosi, unsurunsur kebudayaan, pola-pola perilaku, prinsip, politik,
ideologi, maupun kepentingan dengan pihak lain. Perbedaan ciri tersebut dapat
mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau
pertikaian dimana pertikaian itu sendiri dapat menghasilkan ancaman dan
kekerasan fisik.
4. Perdamaian Akomodasi merupakan proses sosial
dengan dua makna, pertama adalah proses sosial yang menunjukan pada suatu
keadaan yang seimbang dalam interaksi sosial dan antar kelompok didalam
masyarakat, terutama yang ada hubungannya dengan norma-norma dan nilai-nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kedua adalah suatu proses yang
sedang berlangsung dimana akomodasi menampakkan suatu proses untuk merendahkan
suatu pertentangan yang terjadi didalam masyarakat, baik pertentangan yang
terjadi diantara individu, kelompok dan masyarakat maupun dengan norma dan
nilai yang ada dimasyarakat.
Soehaji Soekamto menyatakan bahwa pada dasarnya ada
dua bentuk umum dari interaksi sosial , yaitu asosiatif dan disosiatif (
Soleman B.Taneko 1984:115): “Suatu interaksi sosial yang asosiatif merupakan
proses yang menunjukan pada suatu kerjasama, sedangkan bentuk interaksi
disosiatif dapat di artikan sebagai suatu perjuangan melawan seseorang atau
kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu”.
Labels:
Sosial Ekonomi Peternakan
Thanks for reading Interaksi Sosial . Please share...!
0 Comment for "Interaksi Sosial "