Suatu alat ukur dikatakan
memiliki keterandalan (reliabilitas tinggi) atau dapat dipercaya jika alat ukur
itu mantap dalam pengertian bahwa hasil yang diperoleh dengan penerapan alat
tersebut tidak berbeda jauh dengan bobot hidup yang sesungguhnya. Untuk
mengetahui sejauh mana suatu alat ukur disebut mantap, maka perlu diketahui
indeks atau koefisien reliabilitasnya. Indeks reliabilitas yang lebih rendah
daripada 0.9 menunjukkan reliabilitas yang kurang artinya alat ukur yang
digunakan masih belum dapat diandalkan (Natsir, 1985).
Tingkat reliabilitas alat
pengumpul data hanya dapat dilakukan dengan perhitungan korelasi dan data untuk
perhitungan dapat diperoleh dari hasil ujicoba pada sejumlah individu di luar
sampel tetapi berasal dari populasi yang sama (Nawawi, 1985).
Penelitian untuk mengetahui
keterandalan pita Coburn dalam menduga bobot badan juga telah dilakukan oleh
Sahat (2013) terhadap 30 ekor sapi . Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa
penyimpangan bobot badan dengan pita ukur Coburn sebesar 6,79%, sedangkan bila
dibandingkan dengan rumus Schoorl 0,40%. Sehingga penyimpangan bobot badan
berdasarkan rumus Schoorl nyata (P<0 .="" badan="" bahwa="" bila="" bobot="" coburn.="" coburn="" cocok="" dalam="" dari="" daripada="" dengan="" dibandingkan="" disimpulkan="" hasil="" lebih="" menduga="" menggunakan="" pendugaan="" penelitian="" penyimpangan="" pita="" rendah="" rumus="" sapi="" schoorl="" tidak="" ukur=""><0 badan="" bahwa="" bila="" bobot="" coburn.="" coburn="" cocok="" dalam="" dari="" daripada="" dengan="" dibandingkan="" disimpulkan="" font="" hasil="" lebih="" menduga="" menggunakan="" pendugaan="" penelitian="" penyimpangan="" pita="" rendah="" rumus="" sapi.="" schoorl="" tidak="" ukur="">0>0>
Penelitian untuk mengetahui
keterandalan pita Dalton dalam menduga bobot hidup kerbau Lumpur, sapi Bali,
dan babi persilangan Landrace telah dilakukan oleh Putra (2005) terhadap 544
ekor kerbau lumpur, 1264 ekor sapi Bali, dan 200 ekor babi persilangan Landrace
jantan dan betina menunjukkan bahwa pita Dalton tidak dapat diandalkan secara
langsung untuk menduga bobot hidup kerbau Lumpur, sapi Bali, dan babi. Pita
Dalton terandalkan penggunannya bila dikoreksi melalui regresi linier sederhana
antara bobot hidup hasil penimbangan dengan bobot hidup hasil pendugaan dengan
pita Dalton. Dimana rumus untuk menduga bobot hidup ternak melalui pita Dalton
adalah masing-masing : BH (Bobot Hidup) = 37.408+0.729 PD (Pita Dalton) untuk
kerbau Lumpur, BH = 30.167+0.670 PD untuk sapi Bali , BH = 8.609 + 0.714 PD
untuk babi persilangan Landrace.
Labels:
Pengukuran Ternak
Thanks for reading Keandalan Pita Ukur Untuk Taksir Bobot Ternak . Please share...!
0 Comment for "Keandalan Pita Ukur Untuk Taksir Bobot Ternak "