Sapi Brahman Cross pada
awalnya merupakan bangsa sapi American Brahman yang diimpor Australia pada
tahun 1933. Mulai dikembangkan di stasiun CSIRO’s Tropical Cattle Research
Centre Rockhampton Australia, dengan materi dasar sapi Brahman, Hereford dan
Shorthorn dengan proporsi darah berturut-turut 50%, 25% dan 25% (Turner, 1977),
sehingga secara fisik bentuk fenotip dan keistimewaan sapi Brahman cross
cenderung lebih mirip sapi American Brahman karena proporsi darahnya lebih
dominan. Sapi Brahman Cross mulai diimport Indonesia (Sulawesi) dari Australia
pada tahun 1973. (Hardjosubroto, 1984).
Ciri-ciri sapi Brahman
mempunyai punuk besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke
dada. Memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, daya tahan terhadap panas juga
lebih baik dari sapi Eropa karena lebih banyak memiliki kelenjar keringat,
kulit berminyak di seluruh tubuh yang membantu resistensi terhadap parasit.
Karakteristik sapi Brahman berukuran sedang dengan berat jantan dewasa 800-1000
kg, sedangkan betina 500-700 kg, berat pedet yang baru lahir antara 30-35 kg,
dan dapat tumbuh cepat dengan berat sapih kompetitif dengan jenis sapi lainnya.
Presentase karkas 48,6 – 54,2%, dan pertambahan berat harian 0,83 – 1,5 kg.
Sapi Brahman memiliki warna
yang bervariasi, dari abu-abu muda, merah sampai hitam. Kebanyakan berwarna abu
muda dan abu tua. Sapi jantan berwarna lebih tua dari sapi betina dan memiliki
warna gelap di daerah leher, bahu, dan paha bagian bawah. Sapi Brahman dapat
beradaptasi dengan baik terhadap panas tanpa gangguan selera makan dan produksi
susu.
0 Comment for "Tinjauan Sapi Brahman Cross "