Cekaman kekeringan adalah kondisi perubahan lingkungan
yang kekurangan air yang akan menurunkan atau merugikan pertumbuhan atau
perkembangan tumbuhan. Cekaman kekeringan mempengaruhi semua aspek pertumbuhan
dan metabolisme tanaman termasuk integritas membran, kandungan pigmen,
keseimbangan osmotik, aktivitas fotosintesis (Anjum et al., 2011;
Bhardwaj dan Yadav, 2012), penurunan potensial air protoplasma (Mundre, 2002),
penurunan pertumbuhan (Suhartono et al., 2008), dan penurunan diameter
batang (Belitz dan Sams, 2007). Jika kebutuhan air tidak dipenuhi maka
pertumbuhan tanaman akan terhambat, karena air berfungsi melarutkan unsur hara
dan membantu proses metabolisme dalam tanaman (Wayah et al., 2014).
Kebutuhan air pada tanaman dapat dipenuhi melalui
tanah dengan jalan penyerapan oleh akar. Besarnya air yang diserap akar tanaman
sangat tergantung pada kadar air dalam tanah ditentukan oleh pF ( Kemampuan
partikel tanah memegang air), dan kemampuan akar untuk menyerapnya (Jumin,
2008). Cara adaptasi tanaman terhadap kekeringan bervariasi tergantung jenis tumbuhan
dan tahap-tahap perkembangan tumbuhan (Anjum et al., 2011).
Respon adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan
dapat berupa respon jangka panjang, seperti perubahan pertumbuhan, dan
perubahan biokimiawi. Perubahan pertumbuhan meliputi penurunan pertumbuhan
batang dan daun, sedangkan perubahan biokimia dapat berupa akumulasi senyawa
organik kompatibel yang berfungsi menjaga keseimbangan osmolit dalam tubuh
tumbuhan (Arve et al., 2011). Salah satu senyawa organik kompatibel yang
sering diamukulasi oleh tanaman ketika berada pada kondisi kekeringan yaitu
prolin (Farooq et al., 2009). Peranan prolin adalah sebagai penampung
nitrogen dari berbagai senyawa nitrogen yang berasal dari kerusakan protein,
sebagai senyawa pelindung untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di
sel (Universitas Gajah Mada, 2016).
Labels:
Hijauan
Thanks for reading Cekaman Kekeringan . Please share...!
0 Comment for "Cekaman Kekeringan "