Ikan patin adalah ikan asli
perairan Indonesia yang telah berhasil didomestikasi, sebagai ikan unggul dan
ekonomis, serta pengembangan budidaya yang cukup prospektif. Dukungan untuk
pengembangan ikan inipun cukup tersedia, mulai dari luas lahan, petani ikan/tenaga
kerja, penguasaan teknologi budidaya dan pasar. Untuk budidaya patin,
media/lingkungan yang dibutuhkan tidaklah rumit karena patin termasuk golongan
catfish yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek misalnya
keadaan kekurangan oksigen. Umumnya ikan patin jantan pertumbuhannya lebih
cepat daripada ikan patin betina (Adria dan Jenny, 2006).
Ikan patin mempunyai bentuk
tubuh yang panjang. Mulutnya berada agak di sebelah bawah (sub-terminal) dengan
dua pasang kumis. Selain sirip ekor yan€g bentuknya seperti gunting. Ikan ini
juga memiliki sirip dada dan sirip punggung. Warna tubuhnya kelabu kehitaman,
sedangkan warna perut dan sekitarnya putih. Kepalanya lebar dan pipih, yang
hampir mirip dengan ikan lele. Nama lain ikan ini adalah ikan jambal (Hernowo,
2001).
Pada dasarnya ikan merupakan
ikan yang berjenis omnivora, ikan omnivora memakan tanaman maupun hewan air
lainya. Usus ikan omnivora berukuran sedang, lebih pendek dari usus ikan
herbivora tetapi lebih panjang dari usus ikan karnivora. Pada ikan patin
diketahui sebagai pemakan segala namun lebih cenderung bersifat karnivora hal
ini dilihat dari prilaku hidupnya yang bersifat nocturnal dan berasal dari
jenis catfish (Susanto dan Amri, 1999).
Saanin (1984) diacu oleh
Hernowo (2001) mengklasifikasikan ikan patin
(Pangasius sp), sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub-Kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-Ordo : Siluroidea
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius sp
ikan ini dapat dijumpai dialam
yaitu danau, sungai, maupun rawa, daerah distribusi (penyebaran) ke
daerah-daerah yang beriklim tropis yaitu : Thailand, Kamboja, Myanmar, Laos,
Vietnam, dan Indonesia. Diketahui bahwa Ikan patin bersifat nocturnal
(melakukan aktivitas di malam hari) sebagaimana umumnya ikan catfish lainya.
Selain itu, patin suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai habitat
hidupnya. Hal ini membedakan ikan patin denga ikan-ikan catfish lainya yang
umumnya sifat patin yang termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segala.
Di alam , makanan ikan ini antara lain ikan-ikan kecil lainnya, cacing,
detritus, serangga, biji-bijian, udang- udangan kecil, dan molusca (Susanto dan
Amri, 1999).
Ikan patin (Pangasius sp.)
cukup banyak terdapat di perairan umum Indonesia. Ikan patin merupakan ikan air
tawar berukuran besar dan mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi sebagai
ikan konsumsi. Ikan ini cukup popular dan banyak diminati oleh konsumen
terutama dari daerah Sumatera dan Kalimantan. Ikan patin mempunyai bentuk tubuh
memanjang, agak pipih, tidak bersisik, dan panjang tubuhnya dapat mencapai 120
cm. Pada sa at ukuran masih kedl (5-12cm) ikan patin dapat dipajang di akuarium
sebagai ikan hias. Ikan patin tergolong ikan yang cukup jinak dan .mudah pemeliharaannya.
Ikan patin sudah dapat dikonsumsi setelah mencapai ukuran tubuh 300-1000 gram
(Andria dan Jenny, 2006).
1 Comment for "Karakteristik Ikan Patin"
Terimakasih infonya, jangan lupa kunjungi web kami https://bit.ly/2PCx1jU