Pemanis merupakan senyawa kimia yang sering
ditambahkan dan digunakan untuk keperluan produk olahan pangan, industri, serta
minuman dan makanan kesehatan. Berfungsi sebagai pengawet, meningkatkan citra
rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia sekaligus merupakan
sumber kalori bagi tubuh, mengontrol program pemeliharaan, penurunan berat
badan, mengurangi kerusakan gigi, dan sebagai bahan substitusi pemanis utama
(Cahyadi, 2006).
Pemanis (gula) terbagi menjadi 2 berdasarkan proses
pembuatannya, yaitu
gula alami dan gula sintetis (buatan).
a. Gula alami/pemanis alami
Pemanis alami biasanya berasal dari tanaman. Tanaman
penghasil pemanis yang utama adalah tebu (Saccharum officinarum L) dan
bit (Beta vulgaris L). Kedua jenis tanaman ini sering disebut gula alam
atau sukrosa. Selain sukrosa ada jenis pemanis alami lain yang sering digunakan
antara lain: laktosa, maltosa, galaktosa, D-glukosa, D-fruktosa, sorbitol,
manitol, gliserol, glisina (Cahyadi, 2006).
b. Gula sintetis/pemanis buatan
Gula sintetis adalah bahan tambahan yang dapat
memberikan rasa manis dalam makanan tetapi tidak memiliki nilai gizi. Gula
sintetis adalah gula yang dibuat dengan bahan-bahan kimia di laboratorium atau
dalam suatu industri dengan tujuan memenuhi produksi gula yang belum cukup
dipenuhi oleh gula alami khususnya gula tebu. Contohnya: sakarin, siklamat,
aspartam, dulsin, sorbitol sintetis, dan nitropropoksi-anilin (Yuliarti, 2007).
Menurut peraturan menteri kesehatan RI Nomor
208/Menkes/Per/IV/1985 di antara semua pemanis buatan hanya beberapa yang
diizinkan penggunaannya. Pemanis buatan yang dimaksud adalah sakarin, siklamat,
dan aspartam dengan jumlah yang dibatasi dengan dosis tertentu (Cahyadi, 2006).
Pemanis buatan dan juga bahan kimia yang lain sesuai
peraturan penggunaannya harus dibatasi. Alasannya, meskipun aman dikonsumsi
dalam kadar kecil, tetap saja dalam batas-batas tertentu pemanis buatan akan
menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya.
Pembatasan tersebut dikenal sebagai Acceptable Daily Intake (ADI) atau
asupan harian yang dapat diterima. ADI merupakan jumlah maksimal pemanis buatan
dalam g/kg berat badan yang dapat dikonsumsi tiap hari selama hidup tanpa
menimbulkan efek yang merugikan kesehatan (Yuliarti, 2007).
Labels:
bahan pangan
Thanks for reading Pengertian Pemanis. Please share...!
0 Comment for "Pengertian Pemanis"