Tanah
latosol adalah tanah yang terbentuk dari batuan beku, sedimen dan metafomorf
(proses terjadinya batuan hingga tanah setelah meletusnya gunung berapi). Tanah
latosol memiliki ciri-ciri yaitu: merupakan jenis tanah yang telah berkembang
atau terjadi deferensiasi horison, solum dalam, tekstur lempung, warna coklat,
merah hingga kuning, terseba di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari
3000 mm/tahun, ketinggian tempat berkisar antara 300-1000 meter diatas
permukaan laut, mudah menyerap air, kandungan bahan organik sedang, memiliki pH
6-7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang mudah bersenyawa dengan
unsur besi dan Aluminium, kadar humusnya mudah menurun (Purwaningsih, 2013).
Tanah
ini tersebar di kawasan bukit barisan (Sumatera), jawa, Kalimantan Timur dan
Selatan, Bali, Papua, dan Sulawesi. Tanah ini juga bersuhu sedang karena merupakan bagian dari tanah vulkanis
yang bersuhu sedang (Purwaningsih, 2013).
Tanah
latosol disebut juga sebagai tanah inseptisol. Tanah ini mempunyai lapisan
solum tanah yang tebal sampai sangat tebal yaitu dari 130 cm sampai 5 meter
bahkan lebih, sedangkan batas antara horizon tidak begitu jelas. Warna dari
tanah latosol adalah merah, coklat sampai kekuning-kuningan. Kandungan bahan
organiknya berkisar antara 3-9% tapi biasanya sekitar 5% saja. Reaksi tanah
bekisar antara pH 4,5 – 6,5 yaitu dari asam sampai agak asam. Tekstur seluruh
solum tanah ini umumnya adalah liat, sedangkan strukturnya remah dengan
konsistensi adalah gembur. Dari warna bisa dilihat unsur haranya. Semakin merah
tanah, kadar unsur haranya semakin sedikit. Pada umumnya kandungan unsur hara
ini dari rendah sampai sedang. Sedikit lebih sukar merembes air, daya menahan
air cukup baik dan agak tahan terhadap erosi (Purwaningsih, 2013).
Pada
umunya tanah latosol ini kadar unsur hara dan organiknya cukup rendah,
sedangkan produktivitas tanahnya dari sedang sampai tinggi. Tanah ini
memerlukan input yang memadai. Tanaman yang bisa ditanam didaerah ini adalah
padi (persawahan), sayur-sayuran dan buah-buahan, palawija, kemudian kelapa
sawit, karet, cengkeh, kopi dan lada. Secara keseluruhan tanah latosol
mempunyai sifat-sifat fisik yang baik akan tetapi sifat-sifat kimianya kurang baik
(Purwaningsih, 2013).
Labels:
Ilmu Tanah
Thanks for reading Tanah Latosol . Please share...!
0 Comment for "Tanah Latosol "