Tanaman kelapa termasuk dalam
famili Palmae dan membutuhkan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan
dan produksinya. Kelapa dapat tumbuh pada berbagai kondisi lahan, tanah dan
iklim sehingga penyebarannya cukup luas. Kelapa dapat tumbuh pada ketinggian di
bawah 500 m diatas permukaan laut dan di daerah tertentu masih dijumpai pada
ketinggian 900 m dpl (Davis, 1986).
Buah kelapa (Cocos nucifera
Lin) selain sebagai sumber karbohidrat juga sebagai sumber lemak, protein,
kalori, vitamin dan mineral. Nutrisi karbohidrat yang terkandung dalam daging
kelapa sebesar 10-14 g/100g berat basah (Thieme, 1968). Buah kelapa juga
mengandung serat kasar 30, 58% (Rindengan et al., 1997). Analisis ampas
kelapa kering mengandung 13% selulosa dapat berperan dalam proses fisiologi
tubuh (Balasubbramaniam, 1976). Ampas kelapa didapatkan dari parutan daging
kelapa ditambah air diperas hingga keluar santannya. Ampas kelapa merupakan
hasil samping pembuatan santan, daging buah kelapa yang diolah menjadi minyak
kelapa dari pengolahan cara basah akan diperoleh hasil samping ampas kelapa.
Untuk pengolahan minyak kelapa
cara basah, dari 100 butir kelapa diperoleh ampas 19,50 kg. Ampas kelapa dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung. Tepung ampas kelapa adalah
tepung yang diperoleh dengan cara menghaluskan daging ampas kelapa (Yulvianti et
al., 2015) seperti yang tertera pada gambar 2. Balasubbramaniam (1976),
melaporkan bahwa analisis ampas kelapa kering (bebas lemak) mengandung 93%
karbohidrat yang terdiri atas: 61% galaktomanan, 26% manosa dan 13% selulosa.
Sedangkan Banzon dan Velasco (1982), melaporkan bahwa tepung ampas kelapa
mengandung lemak 12,2%, protein 18,2%, serat kasar 20%, abu 4,9%, dan kadar air
6,2%. Hasil analisis yang dilakukan Rindengan et al., (1997) pada tepung
ampas kelapa dari Genjah Kuning Nias dan Dalam Tenga (GKN x DTA) adalah sebagai
berikut: kadar air 4,65%, protein 4,11%, lemak 15,89%, serat kasar 30,58%,
karbohidrat 79,34% dan abu 0,66%.
Hasil analisa yang dilakukan
oleh Miskiyah et al., (2006), menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
kadar protein ampas kelapa setelah fermentasi dari 11,35% menjadi 26,09% atau
sebesar 130% dan penurunan kadar lemak sebesar 11,39%. Kecernaan bahan kering
dan bahan organik meningkat masing-masing dari 78,99% dan 98,19% menjadi 95,1%
dan 98,82%.
Labels:
Bahan Pakan,
Pakan,
Pakan Alternative
Thanks for reading Potensi Ampas Kelapa sebagai Pakan Ternak . Please share...!
0 Comment for "Potensi Ampas Kelapa sebagai Pakan Ternak "