Kuda
merupakan salah satu hewan liar yang didomestifikasi. Secara zoologis kuda
termasuk dalam kingdom animalia, filum chordata, class mamalia, subclass
therio, ordo perissodactilya, family equedae, genus equus dan spesies equus
caballus (Radiopetra, 1997). Kuda domestikasi merupakan hasil kontribusi
dua atau tiga jenis kuda liar yaitu kuda (equus caballus), keledai (equus
mullus) dan zebra (equus bruchelia).
Kuda
merupakan salah satu jenis ternak berlambung satu atau non ruminansia yang
telah dikenal luas. Ternak ini bersifat nomadik dan kuat serta memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi. Kuda memiliki kemampuan belajar yang baik dalam
mengenal suatu obyek (Kilgour dan Dalton, 1984).
Morfologi
Fungsi
dasar tulang adalah membentuk kerangka yang sifatnya kaku untuk melindungi
semua bagian lunak serta memelihara bentuk tubuh. Kerangka melindungi bagian
organ yang vital, seperti otak dalam tempurung dan sistem saraf di bagian
tulang belakang. Konformasi kuda merupakan poin yang sangat penting sehingga
menjadi salah satu pertimbangan, karena panjang, posisi dan kelurusan tulang
yang benar berkaitan dengan gerak kuda yang baik. Sambungan tulang terjadi pada
dua atau lebih tulang yang saling bersinggungan. Sistem sambungan dan pertautan
otot akan menjadikan pergerakan yang bebas dari tulang. Kombinasi antara otot
dengan tulang akan memberikan bentuk pada kuda (Hamer, 1993). Orang memiliki
prioritas yang berbeda dalam menilai bentuk kuda.
Untuk tujuan penampilan yang bagus, tungkai dan kaki menjadi prioritas utama
untuk melihat kekokohan kuda secara cepat. Kaki depan berhubungan dengan bagian
bahu. Kaki belakang memiliki peran penting dalam menggerakan sebagian tubuh
karena dorongan dari seperempat bagian otot belakang. Fungsi kekuatan dari
panjang garis bagian pinggul ke arah pantat harus baik, begitu pun panjang
garis dari pinggul ke bagian hock, yang berfungsi untuk kecepatan, dan
susunan kaki belakang yang lurus menopang berat seperempat bagaian belakang
(Hamer, 1993).
Leher
yang memanjang ke atas sampai batas penglihatan serta membentuk lengkung di
garis bagian atas, secara natural memberikan posisi kepala yang nyaman
(Knowles, 1994). Ekspresi wajah dari kuda dan gerakan kepala serta leher
memberikan kesan pertama yang bermanfaat. Kepala memiliki ukuran proporsi
besar, kepala yang padat serta pendek membutuhkan leher yang kuat untuk
menopangnya. Panjang dari leher dapat menjelaskan panjang langkah, sebagian
besar otot di leher berperan dalam pergerakan bahu dan kaki depan. Hal ini
membuat keterbatasan pada kuda untuk meletakkan kaki depan melewati garis
hidung saat bergerak. Konformasi yang baik dilihat dari susunan kepala, panjang
leher yang baik dan bagus, punggung yang baik dan kuat serta tidak terlalu
panjang atau pendek, daerah bagian pinggang yang kuat dan seperempat bagian
belakang yang kuat (Hamer, 1993).
Labels:
Kuda
Thanks for reading Klasifikasi dan Penyebaran Kuda di Sumatera Utara . Please share...!
0 Comment for "Klasifikasi dan Penyebaran Kuda di Sumatera Utara "