Untuk
pemeliharaan sapi potong bibit bertujuan untuk pengembangbiakan sapi potong.
Keuntungan yang diharapkan adalah pedet hasil keturunan. Dalam usaha
pengembangbiakan sapi potong untuk tujuan komersial, perencanaan yang matang
merupakan suatu hal yang perlu mendapat prioritas perhatian, tidak hanya
perencanaan fisik, namun juga perencanaan non fisik (Anggorodi, 1990).
Dinas
peternakan Propinsi Dati I Jawa Timur memaparkan pertambahan berat badan sapi
madura, sapi bali dan onggole pada umur sebelum lepas sapih, setelah di sapih
hingga umur 6 bulan pada pertambahan berat badan maksimal yang pernah dicapai
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel
2. Pertambahan berat badan beberapa jenis sapi lokal Indonesia (kg/ekor/hari).
Kondisi
umur
|
Pakan
|
Madura
|
Bali
|
Ongole
|
Pra
sapih
|
Rumput
|
0,22
|
-
|
0,52
|
Lepas
sapih sampai 12 bulan
|
Rumput
|
0,22
|
0,22
|
0,22
|
Maksimal
|
Konsentrat
|
0,65
|
0,66
|
0,75
|
Sumber
: Dinas peternakan propinsi Dati I Jawa Timur.
Pengurangan
pakan akan memperlambat kecepatan pertumbuhan dan bila pengurangan pakan yang
nyata akan menyebabkan ternak kehilangan berat badannya (Tillman et al.,
1993).
Pertumbuhan
adalah pertambahan dalam bentuk dan berat jaringan-jaringan pembangun seperti
urat daging, tulang, otak, jantung dan semua jaringan tubuh (kecuali jaringan
lemak) serta alat-alat tubuh lainnya. Lebih lanjut dikatakan pertumbuhan murni
adalah pertambahan dalam jumlah protein dan zat. Sedangan pertambahan akibat
penimbunan lemak atau penimbunan air bukanlah pertumbuhan murni (Anggorodi,
1984).
Anggorodi
(1984) menyatakan dalam pertumbuhan seekor hewan ada 2 hal yang terjadi :
1.
Bobot badannya meningkat mencapai bobot badan dewasa yang disebut pertumbuhan
2.
Terjadinya perubahan konfirmasi dan bentuk tubuh serta berbagai fungsi dan
kesanggupannyaiuntuk melakukan sesuatu menjadi wujud penuh yang disebut
perkembangan.
Kurva
hubungan antara bobot badan dengan linier adalah suatu bentuk S (signifikan).
Ada fase awal yang pendek dimana bobot badan sedikit meningkat umur, hal ini
diikuti oleh pertumbuhan eksflosif kemudian akhirnya ada fase yang tingkat
pertumbuhan yang sangat rendah (lawrie,1995).
Pengurangan
akan memperlambat kecepatan pertumbuhan dan bila pengurangan pakan yang nyata
akan menyebabkan ternak kehilangan berat badannya (Tamaszewka et. al.,
1993).
Penggemukan
bertujuan untuk memperbaiki karkas dengan jalan mendoposit lemak seperlunya.
Bila hewan dewasa digunakan untuk penggemukan ini sifatnya membesarkan sambil
memperbaiki kualitas karkas (Parakkasi, 1995).
Ternak
yang mempunyai potensi genetik yang tinggi akan memiliki respons yang baik
terhadap pakan yang diberikan dan efisiensi pakan yang dicapai tingggi
(Devendra,1977).
Labels:
Sapi
Thanks for reading Pertumbuhan dan Penggemukan Sapi. Please share...!
0 Comment for "Pertumbuhan dan Penggemukan Sapi"