Iklim
Kopi arabika menghendaki ketinggian
tempat antara 500 – 1700 mdpl. Bila kopi arabika ditanam di dataran rendah
kurang dari 500 mdpl biasanya akan berproduksi dan bermutu rendah serta mudah
terserang penyakit. Beberapa genotif keturunan kopi arabika varietas Catimor
tidak hanya mampu beradaptasi pada lahan lebih tinggi serta toleran penyakit
karat daun. Makin tinggi tempat penanaman dan atau makin basah tempat penanaman
makin lebat buahnya (Mawardi dan Hulupi, 1992).
Kopi umumnya tumbuh optimum di
daerah yang curah hujannya 2000 – 3000 mm/tahun. Namun kopi masih tumbuh bahkan
di daerah bercurah hujan 1300 – 2000 mm/tahun. Bahkan daerah bercurah hujan
1000 – 1300 mm/tahun pun kopi masih mampu tumbuh baik, asalkan ada usaha untuk
mengatasi kekeringan, misalnya dengan memberinya mulsa dan irigasi yang
intensif, sehingga kadang-kadang kurang ekonomis, dengan suhu sekitar 16oC – 21oC
(Najiyarti dan Danarti, 1997). Pohon kopi tidak tahan terhadap guncangan angin
kencang, karena angin akan mempertinggi penguapan air dan dapat merusak tajuk
tanaman. Untuk menahan datangnya angin kencang maka dibutuhkan penanaman pohon
pelindung di antara tanaman kopi (AAK, 1991).
Kopi umumnya tidak menyukai sinar
matahari langsung dalam jumlah banyak, tetapi menghendaki sinar matahari yang
teratur. Sengatan sinar matahari langsung dalam jumlah banyak dapat mengganggu
keseimbangan proses fotosintesa terutama dalam musim kemarau. Untuk pembentukan
buah, tanaman kopi menghendaki intensitas cahaya di bawah 1000 foot candle (fc)
(Syamsulbahri, 1996).
Tanah
Secara umum tanaman kopi
menghendaki tanah yang gembur, subur dan kaya bahan organik. Untuk itu tanah di
sekitar tanaman harus sering ditambah dengan pupuk organik agar sistem
perakarannya tetap tumbuh baik dan dapat mengambil unsur hara sebagai mana mestinya
(Najiyati dan Danarti, 1997).
Kopi arabika menghendaki tanah yang
mempunyai yang mempunyai pH berkisar antara 5 – 6,4. Kurang dari angka tersebut
kopi arabika juga masih bisa tumbuh, tetapi kurang bisa menyerap beberapa unsur
hara sehingga kadang-kadang perlu dikapur. Sebaliknya tanaman kopi arabika
tidak menghendaki tanah yang agak basa (pH lebih dari 6,5) oleh karena itu
pemberian kapur tidak boleh berlebihan (Syamsulbahri, 1996).
Akar tanaman kopi mempunyai
kebutuhan oksigen yang tinggi, yang berarti tanah yang drainasenya kurang baik
dan tanah liat berat adalah tidak cocok. Sebab kecuali tanah tersebut sulit
ditembus akar, peredaran air dan udara pun akan menjadi jelek (AAK, 1991).
Sumber Artikel (klik here)
Labels:
Kopi
Thanks for reading Iklim dan Kondisi Tanah Ideal Untuk Tanaman Kopi . Please share...!
0 Comment for "Iklim dan Kondisi Tanah Ideal Untuk Tanaman Kopi "