Media tanam berfungsi sebagai
tempat melekatnya akar, penyedia air dan unsur hara, penyedia oksigen bagi
berlangsungnya proses fisiologi akar serta kehidupan dan aktvitas mikroba tanah
(Mardani, 2005). Purwanto (2006) menambahkan ada 5 persyaratan media tanam yang
baik yaitu mampu mengikat dan menyimpan air dan hara dengan baik, memiliki
aerasi dan drainase yang baik, tidak menjadi sumber penyakit, cukup porous
(memiliki banyak rongga) sehingga mampu menyimpan oksigen yang diperlukan untuk
proses respirasi (pernapasan), dan tahan lama.
Fungsi media tanam sebagai
media tumbuh bibit tanaman adalah tempat akar untuk berpenetrasi yang
dipengaruhi oleh pori-pori yang terbentuk di antara partikel-partikel tanah
(tekstur dan struktur). Kerapatan porositas tanah menentukan kemudahan air
untuk bersirkulasi dengan udara (drainase dan aerasi) (Hanafiah, 2005). Media
tanam harus memiliki kelembaban yang cukup, memiliki porositas dan aerasi yang
baik, bebas dari benih gulma, nematoda, dan patogen lainnya, dan mampu
menyediakan nutrisi yang cukup bagi tanaman (Hartmann dan Kester, 1978)
Tekstur tanah menunjukkan
komposisi pertikel tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relatif
antara fraksi pasir, debu, dan liat (Hanafiah, 2005). Tanah yang didominasi
pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro (lebih porous), tanah yang
didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso (agak porous), sedangkan
yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (tidak porous).
Makin porous tanah maka akan mudah akar untuk berpenetrasi, serta semakin mudah
air dan udara untuk bersirkulasi (Hanafiah, 2005).
Ada beberapa jenis media tanam
yang dapat digunakan dalam pembibitan tanaman antara lain tanah, arang sekam,
pasir, dan pupuk kandang. Tanah yang dijumpai di sekitar lokasi penanaman adalah
latosol (komunikasi pribadi dengan Prof. Dr. Ir. Didi Ardi Suriadikarta, M.Sc.
staf Balai Penelitian Tanah bagian pedologi, 2010). Latosol merupakan tanah
dengan tekstur liat dan berstruktur remah hingga gumpal. Selain itu tanah
latosol memiliki kandungan bahan organik yang rendah (Soepraptohardjo, 1961).
Oleh karena itu penggunaan
tanah tersebut sebagai media tanam harus dicampur dengan media lain seperti
pasir, arang sekam atau pupuk kandang. Arang sekam atau sekam bakar dibuat dari
sekam padi yang dibakar. Arang sekam padi ini bersifat mudah mengikat air,
tidak cepat lapuk, tidak cepat menggumpal, tidak mudah ditumbuhi fungi dan
bakteri, dapat menyerap senyawa toksik atau racun dan melepaskannya kembali
pada saat penyiraman serta merupakan sumber kalium bagi tanaman (Purwanto,
2006).
Melati et al.(2008) menyatakan
bahwa abu sekam diduga mengandung unsur K yang relatif tinggi. Selain itu abu
sekam juga diduga mengandung silikat yang berperan sebagai unsur hara mikro
yang meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit melalui
pengerasan jaringan. Abu sekam dapat diberikan sebagai kombinasi dengan pupuk
organik lain untuk menekan intensitas serangan hama. Pasir tidak mengandung
unsur hara dan kapasitas menahan airnya sangat rendah sehingga penggunaannya
sebagai media tanam harus dicampur dengan bahan organik (Hartmann dan Kester,
1978). Bahan organik yang biasa digunakan sebagai campuran media tanam antara
lain kompos atau pupuk kandang. Pasir tidak memberikan hara yang cukup bagi
tanaman. Kandungan unsur hara pada pasir terutama unsur N, P, K sangat rendah
sampai sedang, selain itu daya pegang airnya sangat rendah yang menyebabkan
pertumbuhan terhambat. Tanaman karuk (Piper sarmentosum) pada media dengan
penambahan pupuk kandang sapi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat
dibandingkan yang ditambah pasir dan arang sekam (Fetiandreny, 2007).
Penggunaan bahan organik
adalah untuk menyediakan hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Selain itu,
kelebihan penggunaan bahan organik antara lain meningkatkan kemampuan tanah
untuk menyimpan air, meningkatkan ketersediaan air untuk tanah berpasir, dan
memperbaiki aerasi tanah melalui perbaikan tekstur tanah. Hasil penelitian
Fetiandreny (2007) menunjukkan bahwa penambahan pupuk kandang sapi dapat
meningkatkan tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah cabang primer, jumlah cabang
sekunder, dan jumlah sulur tanah. Perlakuan media yang ditambah pupuk kandang
sapi berpengaruh terbaik pada semua komponen pertumbuhan dan produksi vegetatif
(tajuk dan akar) karuk. Hal ini diduga karena cukupnya bahan organik dan unsur
hara essensial dalam pupuk kandang.
Labels:
Holtikultura
Thanks for reading Komposisi Media Tanam . Please share...!
0 Comment for "Komposisi Media Tanam "