Ransum merupakan kumpulan bahan makanan yang layak dimakan
oleh ayam dan telah disusun mengikuti aturan tertentu. Aturan itu meliputi nilai kebutuhan gizi dari
bahan makanan yang digunakan. Penyamaan
nilai gizi yang ada di dalam bahan makanan yang digunakan dengan nilai gizi
yang dibutuhkan ayam dinamakan teknik penyusunan ransum (Rasyaf, 2006).
Wahju (1978) menyatakan, ransum dikatakan seimbang apabila
ransum tersebut mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh ayam dalam
perbandingan yang sesuai dengan kebutuhan.
Lebih lanjut dikatakan bahwa ayam broiler dapat mencocokkan konsumsi
makanannya untuk mendapat energi yang cukup pertumbuhan maksimal dengan jarak
kebutuhan energi metabolisme 2800-3400 kkal/kg ransum.
Serat kasar tidak boleh terlalu banyak di dalam ransum untuk
ayam, baik anak ayam maupun ayam dewasa.
Pada umumnya ternak unggas termasuk ayam tidak dapat mencerna serat
kasar dengan sempurna. Kadar serat kasar
di dalam ransum yang baik (rasional) sebaiknya tidak boleh melampaui 4% fase
starter dan 4,5% untuk fase finisher (Lubis, 1983).
Rasyaf (2006) menyatakan, ada tiga bentuk ransum yang selama
ini di yaitu ransum berbentuk halus seperti tepung yang didalamnya
merupakan campuran berbagai bahan makanan yang telah diramu dalam suatu sistem
formula, ransum dalam bentuk butiran lengkap dan pellet asalnya dari bentuk
butiran yang kemudian dicetak menjadi butiran-butiran kecil dan ransum butiran
pecah atau crumble, ini bentuknya butiran kecil.
Daftar Pustaka
Lubis, D.A. 1983. Ilmu Makanan Ternak. PT.
Pembangunan, Jakarta.
Rasyaf.
2006.
Beternak Ayam Pedaging. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Wahju,
J. 1978.
Ilmu Nutrisi Unggas. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
0 Comment for "Ransum Untuk Unggas"