Ayam Arab yang dikenal juga dengan ayam Silver brakel kriel merupakan ayam yang
banyak dikembangkan karena memiliki potensi sebagai ayam petelur unggul dan
memiliki karakteristik telur yang menyerupai ayam Kampung. Ayam ini bukan ayam
asli Indonesia melainkan berasal dari Belgia (Natalia et al., 2005). Ayam Arab mulai dikembangkan di Indonesia pada
awal tahun 90-an (Kholis dan Sitanggang, 2002).
Ayam Arab memiliki daya adaptasi yang baik dengan
lingkungan Indonesia yang beriklim tropis, tahan terhadap penyakit dan
perubahan cuaca (Yusdja dkk, 2005),
sehingga berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, dapat disilangkan dengan
ayam lokal lain untuk memperoleh produksi telur yang lebih tinggi dengan
kualitas daging yang lebih baik (Sulandari dkk, 2007).
Ayam
Arab merupakan ayam petelur unggul yang digolongkan ke dalam ayam tipe ringan
dengan berat badan umur 52 minggu mencapai 2.035,60 ± 115,7 g pada jantan dan
1.324,70 ± 106,47 g pada betina (Nataamijaya dkk, 2003). Produksi telur ayam Arab yang tinggi yaitu
190-250 butir pertahun dengan berat telur 30-35 g, hampir tidak memiliki sifat
mengeram sehingga waktu bertelur menjadi lebih panjang, telur yang dihasilkan
memiliki karakteristik warna, bentuk kerabang seperti telur ayam Kampung
sehingga banyak diminati konsumen. Secara umum ayam Arab di Indonesia mampu
menghasilkan telur sebanyak 300 butir/tahun (Natalia dkk, 2005 ), dengan berat telur 42,5 gram perbutir (Sulandari dkk, 2007).
Pambudhi (2003) menyatakan bahwa ayam Arab
yang berada di Indonesia terdiri dari dua jenis, yaitu ayam Arab Silver dan
ayam Arab Merah (Golden Red). Namun,
di kalangan masyarakat, ayam Arab yang lebih dikenal adalah ayam Arab Silver.
Menurut asal usulnya, ayam Arab Silver diduga merupakan hasil persilangan
antara ayam Arab asli (Silver Braekels) dengan
ayam betina local petelur. Asal usul keberadaan ayam Arab Merah terdiri dari
dua versi. Versi pertama, ayam Arab Merah merupakan hasil persilangan antara
ayam jantan Arab asli dengan ayam betina ras petelur (Leghorn).
Ayam Arab merupakan ayam tipe petelur yang memiliki
ciri-ciri antara lain memiliki sifat lincah, agak liar, tidak mengeram, daya
seksual pada jantan tinggi, tingkat efisiensi pakan yang tinggi, kemampuan
memproduksi telur yang tinggi, dan berpostur tubuh ramping (Pambudhi, 2003).
Nataamijaya et
al.
(2003) menyatakan bahwa, ayam Arab Silver memiliki sifat kualitatif antara lain
berjengger tunggal (single) dan berwarna merah, pial berwarna merah, memiliki
warna bulu seragam dengan warna dasar hitam dihiasi warna putih di daerah
kepala, leher, dada, punggung dan sayap, dan berwarna putih pada paruh, kulit
dan sisik kaki.
Klasifikasi Ayam
Arab menurut Erlankgha (2010) sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus
turcicus.
Ayam arab golden mempunyai ciri
spesifik warna bulu merah lurik kehitaman dan keemasan, bulu leher kuning
kemerahan, warna lingkar mata hitam, warna kulit, kaki paruh hitam, tidak mempunyai sifat mengeram. Bobot ayam
jantan dapat mencapai 1,8 kg dan betina dewasanya sebesar 1,3 kg. merupakan
penghasil telur yang dapat mencapai 187 butir/ekor/tahun, dengan bobot telur
yang dihasilkan yaitu sebesar 35 gr/butir. dan mulai bertelur yaitu umur 18
minggu, (Nataamijaya et al, 2003).
Ayam arab silver termasuk ayam local
petelur. Ayam ini awalnya dikembangkan oleh seorang peternak di Batu, Malang,
Jawa Timur. Bentuk badannya segi empat
mirip kotak, jenggernya berbentuk wilah (tunggal), dan berwarna merah.Bulu
badannya tebal dengan variasi warna bulu dari leher sampai kepala putih sedikit
bertotol-totol hitam. Badan sampai ekor bertotol-totol hitam dengan garis-garis
agak hitam.Warna lingkar mata hitam, warna kulit, kaki dan paruh kehitaman
(Erlankgha 2010).
Ayam arab silver memiliki sifat lincah
dan riang, berkokok nyaring, mudah ribut, dan lari beterbangan jika ketenangan
terganggu. Ayam arab silver mulai bertelur umur 18 minggu. Ayam arab silver
mempunyai kelebihan sebagai penghasil telur. Bobot betina dewasa mencapai 1.4
kg, sedangkan bobot jantan dewasa mencapai 1,7 kg. produksi telur cukup tinggi
yaitu sebesar 230-250 butir perekor pertahun. Bobot telurnya yaitu sebesar 35
gram, ( Sartika dkk, 2008 ).
Daftar Pustaka
Erlankgha,
M. 2010. Ayam Arab. http://www.infoternak.com/ayam-arab.
Diakses pada tanggal 18 september 2013
Kholis,
S dan Sitanggang, M. 2002. Ayam Arab dan Poncin Petelur Unggul. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Nataamijaya,
A. G., A. R. Setioko, B. Brahmantiyo & K. Diwyanto. 2003. Performans dan
karakteristik tiga galur ayam lokal (Pelung, Arab, dan Sentul). Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2003.Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan, Bogor.
Natalia,
H., D. Nista, Sunarto & D.S Yuni. 2005. Pengembangan Ayam Arab. Balai
Pembibitan Ternak Unggul Sembawa. Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Sapi
Dwiguna dan Ayam Sembawa, Palembang
Pambudhi,
W. 2003. Mengenal Ayam Arab Merah. Cetakan ke-1. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Sartika,
Tike dan Iskandar, Sofjan. 2008. Mengenal Plasma Nutfah Ayam Indonesia dan
Pemanfaatannya. Sukabumi: KEPRAKS.
Sulandari,
S., M. S. A. Zein., S. Paryanti, T. Sartika, M. Astuti, T. Widjastuti, E.
Sudjana, S. Darana, I. Setiawan dan D. Garnida. 2007. Sumber daya genetik ayam
lokal Indonesia. Dalam Keanekaragaman Sumber Daya Hayati Ayam Lokal
lndonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian Biologi, Lembaga IImu
Pengetahuan Indonesia, Bogor.
Yusdja
R et al. 2005. Pengembangan Model Kelembagaan Agribisnis Ternak Unggas
Tradisional (Ayam Buras, Itik dan Puyuh). Laporan Akhir
Labels:
Ayam,
Ternak Potensial,
Ternak Unggas
Thanks for reading Gambaran Umum Ayam Arab. Please share...!
2 Comment for "Gambaran Umum Ayam Arab"
www.klgpills.net
www.vimaxkapsulherbal.com
thank you, sukses selalu
https://goo.gl/Yeb5yp
https://goo.gl/59kazY
https://goo.gl/CPMrkW
https://goo.gl/ZwBzDA
https://goo.gl/Toru4k
https://goo.gl/WgYi1x
https://goo.gl/W51Q67