Debu adalah partikel-partikel zat
padat, yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan atau mekanis seperti pengolahan,
penghancuran, pelembutan, pengepakan alami yang cepat, peledakan, dan lain-lain
dari bahan-bahan, baik organik maupun anorganik (Suma’mur, 1995). Sifat-sifat
debu diantaranya adalah mengendap karena pengaruh gaya gravitasi bumi, selalu
basah karena dilapisi oleh lapisan air yang sangat tipis, mudah menggumpal,
mempunyai listrik statis yang mampu menarik partikel lain yang berlawanan serta
dapat memancarkan sinar (Achmadi, 1990). Jumlah debu berubah-ubah bergantung
pada lokasi. Konsentrasi debu pada umumnya berkurang dengan bertambahnya ketinggian.
Debu dapat menyerap, memantulkan,
dan menghamburkan radiasi yang datang. Debu atmosferik dapat tersapu turun ke
permukaan bumi oleh curah hujan tetapi kemudian atmosfer dapat terisi partikel
debu kembali (Tjasyono, 2004). Debu dari peternakan unggas pada umumnya
meliputi partikel tanah, sisa pakan, rambut dan bulu, kotoran kering, bakteri,
dan jamur. Kandungan debu di peternakan unggas umumnya berasal dari pakan
sedangkan kandungan partikel tanah tersebut menentukan konsentrasi debu (Casey et
al., 2006).
Baku mutu udara ambien untuk debu
adalah 260 μg/m3 dengan waktu pengambilan 24 jam (KLH, 1988). Efek debu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan tergantung dari solubility,
komposisi kimia debu, konsentrasi debu, dan ukuran partikel debu (Achmadi,
1990). Akibat yang dapat ditimbulkan oleh debu antara lain gangguan kenyamanan
pada pernafasan, peradangan saluran pernafasan, alergi, meningkatkan sekresi
cairan di hidung, nafas menjadi berat, serta penurunan kapasitas ventilasi paru
(Kurniawan, 1996).
Partikel debu yang menyebabkan
penyakit paru-paru akibat lingkungan kerja yang terpenting adalah partikel yang
berukuran lebih kecil dari 0,1 μ dan sifat-sifat aerodinamik dari debu yang
terdapat di udara. Gejala yang terjadi pada pekerja biasanya meliputi gangguan
restriktif paru antara lain cepat lelah, sesak nafas pada waktu bekerja ringan,
dan berkurangnya kapasitas kerja (Rab, 1996).
Daftar Pustaka
Achmadi, U. F. 1990. Kesehatan
Lingkungan Kerja Lingkungan Fisik dalam Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal
di Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Kementrian Lingkungan Hidup. 1988.
Baku Mutu Udara Ambien. http://www.menlh.go.id. [18 April 2010].
Kurniawan, D. 1996. Bahaya Cemaran
Udara bagi Kesehatan Paru Tenaga Kerja. J. Masalah Hiperkes dan Keselamatan
Kerja 4: 29-35.
Rab, H. T. 1996. Ilmu Penyakit Paru.
Hipokrates, Jakarta.
Suma’mur, P. K. 1995. Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Gunung Agung, Jakarta.
Tjasyono, B. 2004. Klimatologi.
Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Labels:
Biosecurity,
Lingkungan
Thanks for reading Debu di Lingkungan Peternakan Ayam. Please share...!
0 Comment for "Debu di Lingkungan Peternakan Ayam"