Lalat rumah berperan dalam transmisi atau penularan
agen penyakit secara mekanis yang menyebabkan penyakit pada manusia ataupun
hewan. Hal ini disebabkan oleh kebiasaannya berkembang biak dan prilaku makan
lalat yang sangat luas sebarannya. Lalat rumah berkembang biak pada media
berupa tinja atau feses, karkas, sampah, kotoran hewan dan limbah buangan yang
banyak mengandung agen penyakit (Hadi dan Koesharto, 2006).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menekan
populasi lalat rumah (Musca domestica L.), antara lain : a) pengendalian
secara fisik b) pengendalian secara mekanis, c) pengendalian secara hayati, d)
pengendalian secara kimia.
Cara-cara pengendalian secara fisik meliputi sanitasi
kandang diantaranya mengatur kelembaban manur kurang dari 60% dengan mengatur
aliran udara kandang sehingga dapat terjadi pengeringan manur. Pengendalian
secara mekanis dilakukan menggunakan perangkap lalat. Salah satu contoh
perangkap lalat yang pernah dilakukan di Australia adalah perangkap lalat
berbentuk lorong yang bertirai panjang (Herms dan James, 1961).
Pengendalian secara hayati dilakukan dengan
menggunakan organisme hidup lain yang mampu menghambat atau menahan salah satu
bentuk stadium lalat. Organisme ini dapat bertindak sebagai parasit, predator,
kompetitor atau musuh alami lainnya. Salah satu agen hayati ini adalah
serangga. Serangga yang berperan terdiri dari dua kelompok, yaitu serangga
predator dan serangga parasitoid. Predator memangsa serangga lain untuk
keperluannya sendiri dan untuk keperluan proses produksinya, sedangkan serangga
parasitoid menggunakan serangga lain untuk keperluan anak-anaknya. Di samping
itu parasitoid lebih bersifat parasitik hanya pada tahap pradewasa.
Waktu yang dibutuhkan untuk membasmi serangga lewat
serangga predator dan parasitoid tidak secepat menggunakan insektisida. Bila
dibandingkan dengan insektisida hasil yang diperoleh lebih rendah akan tetapi
memiliki kelebihan dalam jangka waktu bertahan yang lebih lama dan tidak
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Senyawa kimia yang pernah
digunakan sebagai insektisida diantaranya senyawa organofosfor,organoklor,
organokarbamat, senyawa kimia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan senyawa
piretroid sintetik. Penggunaan insektisida dalam pengendalian lalat bisa meliputi
pembunuhan larva (larvisida), penolakan lalat dewasa (repelen), atau pembunuhan
lalat dewasa dengan cara penyemprotan residual pada permukaan, penyemprotan
ruangan atau pemasangan umpan (Hadi dan Koesharto, 2006). Penggunaan
insektisida sangat tinggi, dan bila dilakukan dengan tidak benar dapat
menimbulkan efek samping yang merugikan seperti terjadi pencemaran lingkungan,
keracunan dan terdapatnya residu dalam tubuh ternak. Selain itu dampak negatif
yang ditimbulkan pestisida sintetik adalah resistensi, resurgensi dan
terbunuhnya organisme yang bukan sasaran (Metcalf, 1985).
Labels:
Lalat
Thanks for reading Pengendalian Lalat Rumah Musca domestica L.. Please share...!
0 Comment for "Pengendalian Lalat Rumah Musca domestica L."