Informasi Dunia Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Konservasi

Asam Fitat

Asam fitat adalah bentuk penyimpanan utama fosfor yang banyak terdapat dalam sereal, kacang-kacangan, minyak sayur dan serbuk sari bunga. Nama kimia untuk asam fitat adalah myo-inositol 1,2,3,4,5,6-hexakis phosphate. Formula dari asam fitat yaitu C6H18O24P6. Garam dari asam fitat disebut sebagai phytates(Grafs et al., 1987; Kerovuo, 2000). Phosphate yang berikatan pada asam fitat terdiri dari dua posisi yaitu axial dan equatorial, terdapat lima gugus phosphate berada dalam posisi equator dan satu gugus dengan posisi axial(Bohn et al., 2008).

Asam fitat merupakan zat anti gizi karena mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan mineral yang mengakibatkan kelarutan mineral tersebut menurun, sehingga ketersediaan mineral menjadi rendah. Penambahan Enzim Fitase merupakan salah satu cara untuk mengatasi tingginya asam fitat dalam ransum, karena Enzim Fitase mempunyai kemampuan menghidrolisa Asam Fitat yang terkandung pada bahan pakan menjadi senyawa inositol dan glukosa serta senyawa fosfor organik. Senyawa-senyawa ini sangat berperan dalam proses respirasi untuk pembentukan ATP. Tingginya asam fitat dalam jagung dan dedak akan memyebabkan terganggu proses metabolisme zat makanan dalam organorgan pencernaan sehingga organ pencernaan harus bekerja keras untuk melaksanakan fungsinya dalam proses pencernaan dan metabolisme makanan (West et al., 1966). Zat anti nutrisi termasuk asam fitat, akan menyebabkan organ organ ini akan bekerja lebih lama dan akan menyebabkan gangguan fisiologi termasuk berat dari organ pencernaan ini (Handayani, 2004).

Bagi hewan-hewan yang tergolong monogastrik (unggas dan ikan), fitat merupakan senyawa fosfat-komplek yang sulit dicerna, karena tidak adanya bakteri penghasil fitase dalam saluran pencernaannya. Selain itu dengan kemampuan sifat pengkelat dari fitat maka akan mengurangi ketersediaan fosfat,mineral dan elemen-elemen serta protein penting dalam tubuh hewan (Rimbach et al., 1994). Adanya asam fitat menyebabkan beberapa mineral-mineral penting dan protein menjadi tidak terlarut sehingga tidak dapat diserap oleh usus pada ternak monogastrik khususnya unggas karena tidak adanya fitase yang dihasilkan (Angel et al.,2002; Singh 2008).

Dengan terbentuknya senyawa fitat-mineral atau fitatprotein yang tidak larut dapat menyebabkan penurunan ketersediaan mineral dan nilai gizi protein (Kornegay, 2001). Tidak tersedianya fitase maka sebagian besar P diekresikan bersama ekskreta ke lingkungan (Shin et al.,2001). Asam fitat juga dapat mengikat beberapa enzim pencernaan seperti amilase, tripsin, pepsin dan β- galaktosida sehingga menurunkan aktivitasnya (Inagawa et al., 1987).

Asam fitat juga berpengaruh terhadap pemanfaatan kandungan nutrisi pakan.Ikatan Chelat fitat meningkatkan kebutuhan mineral dalam pakan. Mekanisme dari persaingan chelation dapat disebabkan oleh pengaruh chelators dalammempengaruhi Bioavailability mineral. Bentuk chelat fitat mineral akan menurunkan ketersediaan mineral karena terbentuknya fitat kompleks yang tidaklarut. Kompleks mineral–chelate adalah merupakan bentuk yang larut dan kerap kali diabsorbsi secara utuh atau dapat melepaskan mineral dari ikatan fitat di dalam brush border pada Epitel Usus (Makkar, 1994).


Pada beberapa serealia (biji-bijian), sekitar dua per-tiga dari total fosfor, berada dalam bentuk phytin-fosfor. Seperti halnya fosfor, kation bervalensi 2 yanglain seperti Ca, Mg, Fe dan Zn serta protein/asam amino juga dapat diikat oleh asam fitat (Basf, 2001). Asam fitat didalam pakan mempunyai kemampuan untuk bergabung dengan mineral bervalensi dua membuat ion mineral secara metaboliktidak tersedia untuk ternak dan menyebabkan terjadinya defisiensi, pada ayam biasanya terjadi defisiensi Zn (Soetadiwiarna, 1991).
Labels: Biokimia

Thanks for reading Asam Fitat . Please share...!

0 Comment for "Asam Fitat "

Back To Top